Liga Indonesia
Mengenal Sejoli Bonek-Bonita, Bermula dari Mendukung Persebaya hingga Jadi Saling Cinta
Mulanya, jalinan cintanya terjalin saat Jarot mengajak Zarra menyaksikan laga Persebaya di Gelora 10 November pada tahun 2007.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Totalitas tanpa batas, mungkin istilah yang pantas disematkan kepada sejoli Jarot Garnadi dan Al Zarra.
Pasangan suami istri ini turut mendukung Persebaya di mana pun dan kapan pun berlaga. Dedikasinya ini sebagai bentuk cintanya kepada Bajul Ijo.
Mulanya, jalinan cintanya terjalin saat Jarot mengajak Zarra menyaksikan laga Persebaya di Stadion Gelora 10 November pada tahun 2007.
• Dianggap Lalai hingga Akibatkan Kecelakaan, Petugas Palang Pintu KA di Margorejo Jadi Tersangka
Saat itu, diakui Jarot, ia dan lima temannya mengawal Zarra ke stadion karena atmosfer dikenal tak ramah bagi kalangan wanita.
“Waktu itu masih pacaran, saya ajak nribun saya kawal karena disana masih tak ramah bagi wanita, lambat laun akhirnya kami sering bersama menonton laga Persebaya,” kata Jarot di Sutos Mall, Surabaya, Sabtu, (7/10/2018).
Karena hal tersebut, Zarra mengaku jatuh hati dengan tekad dan semangat Jarot baik mendukung Persebaya maupun melindungi dirinya.
• Tanggapi Isu Pemecatan dari MU, Jose Mourinho: Banyak Kekejaman dan Saya Jadi Sasaran Tembak
“Saya berpikir loyalitas yang membuat saya jatuh hati. Bonek selalu ada di mana pun Persebaya berlaga, entah menggunakan transportasi apapun pasti ada,” ungkap Zarra.
Saat Persebaya vakum lantaran dualisme mereka menikah dan berjanji bersama saat Persebaya 1927 kembali, mereka bertekad selalu pergi ke mana pun Persebaya berlaga.
“Saat itu saya bilang, ma, kalau Persebaya kembali, ayo kita ikuti Persebaya ke mana pun berlaga,” ikrarnya.
• Kunjungi Pasar Tanjung Jember, Sandiaga Uno Beli Tempe Seharga 100 Ribu
Zarra mengaku dirinya terbentur restu orang tua dan mereka meyakinkan bahwa kecintaannya kepada Persebaya ini beralasan.
Mereka pun akhirnya mereka mengajak orang tua untuk nonton langsung laga Persebaya yang waktu itu menjalani laga delapan besar Liga 2 di Bandung.
• Pemkab Malang Masih Terkendala Negosiasi Pembebasan Lahan Warga untuk Perluasan Area TPA Talangagung
“Saya bawa orang tua, adik dan anak-anak menginap di hotel. Dua minggu itu saya ikuti mulai dari Cikarang hingga Bandung, Persebaya di perdelapan final dan saya yakin Persebaya kembali ke kancah tertinggi,” ujar Zarra dan Jarot beriringan.
“Dan kesan orang tua sudah bisa mengerti, dan mereka juga tahu semua itu ada batasnya,” sambung Jarot.
• Berhari-hari Menghilang, Wanita asal Malang Ditemukan Tewas Tertelungkup di Septic Tank