Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Luido, Jam Tangan Unik Terbuat dari Lumpur Lapindo Menyita Perhatian Pengunjung Jatim Fair 2018

Booth ini menyediakan sebuah produk berupa jam tangan yang terbuat dari lumpur Lapindo dengan merek Luido.

Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM/Felicia Sugianto
Jam tangan Luido yang terbuat dari Lumpur Lapindo di Pameran Jatim Fair 2018 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ratusan booth berisi berbagai macam produk usaha bisnis menghiasi gelaran Pameran Jatim Fair 2018  di Grand City Surabaya.

Booth tersebut menawarkan berbagai produk usaha bisnis seperti keset, aksesoris, krupuk, batik, mesin 3D, senapan angin, batu druzzy, dan masih banyak lainnya.

Di antaranya produk yang dipamerkan, booth Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Bagian Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif, menarik perhatian banyak pengunjung.

Sebab, booth ini menyediakan sebuah produk berupa jam tangan yang terbuat dari lumpur Lapindo.

3 Tersangka Baru Dugaan Kasus Penipuan PT Sipoa Group Utamakan Cek Kosong dan Bilyet

Produk jam tangan yang terbuat dari lumpur Lapindo ini diberi merek Luido.

"Kami mengolahnya menjadi jam karena kami rasa pemanfaatan lumpur Lapindo belum maksimal, penjualan hasil olahannya hanya setengah jadi seperti tanah liat," tutur Founder jam tangan Luido, Dzul, Rabu (10/10/2018).

Dzul menjelaskan bahwa pengolahan jam tangan yang terbuat dari lumpur Lapindo ini berasal dari tugas akhir perkuliahannya pada 2016 lalu.

"Ya awalnya berasal untuk tugas kuliah pada akhir 2016, pendanaannya dulu dari program tahunan DIKTI yaitu Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2017. Baru setelah 2017 saya melanjutkan kembali bisnisnya," ucapnya.

Sebut Tak Ingin Dapat Gangguan Pihak Lain, Mario Gomez Pilih Stadion Mandala untuk Jamu Persebaya

Dzul juga berbagi cara mengolah lumpur Lapindo menjadi sebuah jam tangan unik.

Ia mengatakan jika proses pembuatan jam tangan dari lumpur Lapindo membutuhkan waktu satu minggu untuk tiap unit jam.

"Pertama, Menuju ke tanggul lapindo dan mengambil lumpur 100-200 meter dari lokasi semburan menggunakan sack (karung), sebuah karung bisa digunakan untuk membuat 100 buah jam tangan,

Kedua, lumpur dikeringkan dulu lalu dibakar hingga saat memegang akan terasa seperti gerabah.

Flare Menyala di Semifinal Asian Games 2018, PSSI Diberi Sanksi Denda Puluhan Juta oleh AFC

"Terakhir, melembutkan material lumpur lapindo dengan mencampurkannya dengan berbagai campuran bahan dan warna," jelasnya.

Dzul menambahkan bahwa hingga sekarang dari tiap empat cetakan jam, satu buah cetakan akan terus gagal.

"Cetakan jam saya buat sendiri, semuanya buat sendiri, dan tiap saya membuat jam empat kali cetak hanya tiga yang sukses," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved