ITS Surabaya Atasi Masalah Air dan Lingkungan di Tiga Desa di Jawa Timur Melalui Gerakan WASH
Melalui Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM), ITS Surabaya kembali melakukan pengabdian masyarakat.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melalui Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali melakukan pengabdian masyarakat, Senin (15/10/2018).
Pengabdian tersebut sebagai bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan Rotary Club Australia untuk menuntaskan permasalahan air dan lingkungan di tiga desa melalui gerakan Water, Sanitation, and Hygiene (WASH).
Rotary Club sendiri merupakan organisasi internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan, pemecahan masalah, dan kegiatan sukarelawan lainnya.
• Universitas Ciputra Surabaya Resmikan CCHS, Berbagai Keris, Wayang Kulit dan Batik Dipamerkan
Organisasi tersebut tersebar hampir di 150 negara.
Untuk melaksanakan pengabdian masyarakat kali ini, ITS dan Rotary Club menggandeng Desa Padusan di Kabupaten Mojokerto, Desa Marmoyo di Kabupaten Jombang, dan Desa Sorowiti di Kabupaten Gresik.
Penanggung Jawab WASH, Eddy Setiadi Soedjono mengatakan, kegiatan ini bertujuan membantu dan melatih masyarakat agar bisa mengatasi permasalahan air minum, sanitasi dan kesehatan.
• Temukan Obat Limbah B3 Tanah Bekas Tambang Minya,Guru Besar ITS Siap Bantu Pemerintah
Audiensi dengan pemerintah daerah serta rangkaian dialog dengan warga telah dilakukan guna menjabarkan permasalahan di masing-masing daerah.
Dari hasil survei Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) dan Rotary Club, ketiga wilayah tersebut menghadapi permasalahan yang berbeda.
Di Desa Marmoyo misalnya, permasalahan yang terjadi berupa kurangnya sumber air minum yang layak bagi masyarakat.
• Program Menarik XL Axiata Dorong Peningkatan Trafik Layanan di Jawa Timur hingga 71 Persen
• Rivan Mahasiswa ITS Surabaya yang Hilang Belum Pulang, Teman Akrab Duga Bunuh Diri Baca Pesannya
Sementara itu, di Desa Padusan justru banyak sumber mata air yang diambil secara ilegal, terutama oleh bisnis penginapan ataupun vila.
“Sedangkan permasalahan yang cukup berbeda terjadi di Desa Sorowati, di mana airnya asin hingga tak layak konsumsi,” ungkap dosen yang akrab disapa Edot ini.
Ketiga desa tersebut pun, menurut Edot, membutuhkan perlakuan yang berbeda.
• Prestasi Asian Para Games 2018 Gemilang, Menpora Ingin Gelar Eksibisi Atlet Pelatnas dengan Difabel
Rencananya, untuk Desa Marmoyo akan dibuat tandon air serta pemasangan pipa yang akan mengalirkan air ke rumah-rumah warga.
Sementara untuk mencegah pencurian air di Desa Padusan, nantinya akan dipasang meteran air.
Kemudian untuk Desa Sorowati, penanganannya bisa bermacam-macam, salah satunya menggunakan membran untuk mengolah air agar tidak asin lagi.