Kampus di Surabaya
Universitas Ciputra Surabaya Resmikan CCHS, Berbagai Keris, Wayang Kulit dan Batik Dipamerkan
Universitas Ciputra Surabaya mengadakan peresmian Pendirian Pusat Kajian Warisan Budaya Kreatif, Senin (15/10/2018).
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Felicia Sugianto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Ciputra Surabaya mengadakan peresmian Pendirian Pusat Kajian Warisan Budaya Kreatif atau Center for Creative Heritage Studies (CCHS ), Senin (15/10/2018).
Di dalam peresmian tersebut, Museum Gubuk Wayang Mojokerto meminjamkan sekitar 10 koleksi kerisnya.
Selain keris, Universitas Ciputra juga memajang koleksi wayang kulit dan batik.
Lokasi museum mini tersebut berada di Perpustakaan Universitas Ciputra.
• Inilah Jadwal dan Even di Surabaya Selama Oktober 2018, Mulai dari Pameran Batik hingga Wayang Orang
• Update Kasus Perdagangan Bayi di Instagram: Umur Tiga Hari Dijual Rp 3,8 Juta, Polisi Tutup Akunnya
Setelah naik lift ke lantai dua, pengunjung akan dimanjakan dengan tiga koleksi wayang dan delapan macam koleksi batik dari berbagai daerah.
Koleksi wayang dipajang dengan megah di atas layar raksasa yang berdiri hingga tiga meter.
Di layar tersebut terpajang berbagai macam wayang, seperti wayang kulit wahyu yang menceritakan kisah dari perjanjian lama dan baru, tokoh wayang kulit tersebut seperti Yesus dengan mahkota berduri, juga Samson dan Goliath.
• Prestasi Asian Para Games 2018 Gemilang, Menpora Ingin Gelar Eksibisi Atlet Pelatnas dengan Difabel
• Lewat CCHS Universitas Ciputra Surabaya, Mahasiswa Bisa Pamerkan & Buat Karya hingga Gelar Festival
Layar wayang tersebut didekorasi oleh burung merak, pepohonan hijau, pohon pisang, domba, dan kelinci.
Selain itu juga ada wayang kulit lainnya seperti Kyai Zakheus Zanawi yang dibuat berdasarkan tokoh yang merintis sebuah Desa Peniwen di Malang dan wayang kulit Kyai Tunggul Wulung yaitu wayang kulit yang berdasarkan seorang petapa di lereng Gunung Lawu.