Khofifah Lantik 3 Ranting Baru Muslimat NU di Malaysia, Ini Tugas Berat yang Diberikan ke Pengurus
Khofifah melantik tiga ranting baru Muslimat NU di Malaysia dan memberikan tugas berat ini kepada para pegurusnya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, KUALA LUMPUR - Jaringan Muslimat NU bukan hanya besar di Indonesia. Namun organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama ini juga aktif di luar negeri, melalui cabang istimewa.
Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya ranting Muslimat di mancanegara. Seperti hari ini, Senin (22/10/2018), tiga ranting Muslimat NU bertambah di PCI Muslimat NU di Malaysia.
Pelantikan pengurus di tiga ranting PCI Muslimat NU ini, yaitu di Chow Kit, Pantai Dalam dan Cheras Malaysia itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Hadir pula Dewan Pembina Muslimat NU Machfudhoh Aly Ubaid, serta sejumlah kiai dari Jawa Timur yang ikut dalam rombongan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN).
• Gabung Kiai dan Santri JKSN Bareng Khofifah, WNI di Malaysia Deklarasi Menangkan Jokowi-Maruf Amin
Ratusan Emak-emak yang tergabung dalam PCI Muslimat NU Malaysia itu tampak memenuhi venue acara di Hotel Adamson, Kuala Lumpur itu. Dengan semangat yang membara mereka mengumandangkan Syubbanul Waton dan juga Mars Muslimat.
Dalam wawancara dengan Surya (TribunJatim Network), Khofifah mengatakan, dengan pelantikan ini, maka Muslimat kini memiliki lima ranting kepengurusan di Malaysia.
"Ini bagian dari pengembangan struktur Muslimat di Malaysia, karena kami berharap dari Muslimat ini sebetulnya syiar untuk membangun Islam penuh kasih, Isslam penuh damai dan Islam moderat bisa kita luaskan," ujarnya.
• Nilai Kinerja Jokowi Sudah Terbukti, JKSN Yakin Raih Suara Besar dari 1,3 Juta WNI di Malaysia
Tidak hanya itu, melalui Muslimat, Gubernur Jatim terpilih periode 2019-2024 ini berharap bisa membangun komunikasi yang baik dengan warga Indonesia yang ada di negeri jiran. Agar meskipun mereka di luar negeri, tidak berkurang kecintaan dan dedikasinya untuk Indonesia.
Lebih lanjut, dalam pelantikan pengurus ranting cabang istimewa Malaysia itu, Khofifah memberikan tugas penting bagi Muslimat. Yaitu agar bisa menyinergikan program yang ada dengan program strategis dan prioritas yang digalakkan Kedutaan Besar RI di Malaysia.
Salah satunya tentang pengembangan community learning canter (CLC). Dimana menurut Khofifah CLC ini sangat penting khususnya bagi WNI yang sudah punya anak dan keluarga di kawasan perkebunan sawit.
• Awali Peringatan Hari Santri di Ponpes Tebuireng, Prabowo-Sandi Disambut Gus Sholah & Alunan Salawat
"Akses pendidikan formal itu tidak mudah. Saat saya masih Mensos, saya pernah sampai ke Mendikbud dan Menlu tentang pentingnya CLC ini. Coba, di perkebunan sawit ada berapa KK WNI di situ. Kalau tidak dapat CLC, khawatirnya kalau mereka kembali ke Indonesia anak-anak mereka akan mengalami gap dan lambat mendapatkan pendidikan," urai Khofifah.
Oleh sebab itu, Khofifah mengaku senang lantaran Kedubes RI di Malaysia menjadikan CLC ini sebagai salah satu program prioritas.
Termasuk penguatan kejar paket A, B, C sehingga mereka yng ingin dapat ijazah bisa mendapatkan akses layanana pendidikan dari program ini.
"Untuk itu, bagi Muslimat saya ingin bisa berseiring menyukseskan program ini. Untuk CLC, di Muslimat kita banyak tenaga yang bisa membantu pusat pendidikan masyarakat seperti PKBM maka bisa berseiringlah. Karena Muslimat kekuatannya di sini," pungkas Khofifah.
• Kaligrafi Teks Pancasila Raksasa di Ponpes Salafiyah Syafiiyah Situbondo Pecahkan Rekor MURI
Sementara itu, Agus Cahya Sumirat selaku Councellor Bidang Informasi, Pendidikan dan Kebudayaan Kebudes RI di Malaysia, mengatakan apresiasi pada Muslimat NU. Sebab menurutnya perannya selama ini cukup besar dalam sinergi dengan KBRI di Malaysia.