Dulu Disebut Predator, Fandi Utomo kini Dinilai Bawa Semangat Kemenangan Baru di PKB
Fandi Utomo jadi pendatang baru di PKB setelah sebelumnya aktif jadi politisi Partai Demokrat. Mazlan menyebut Fandi Utomo kini bekerja maksimal
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fandi Utomo menjadi pendatang baru di PKB setelah sebelumnya aktif sebagai politisi di Partai Demokrat.
Masuknya Fandi Utomo ke PKB disebut membawa aura positif bagi anggota partai yang identik dengan warna hijau ini.
Sekretaris DPC Partai PKB Mazlan Mansyur bahkan menyebut dulu Fandi Utomo adalah predator yang menggerogoti suara PKB.
"Dulu Pak FU ini predator kita, yang merebut suara kita. Tapi sekarang di PKB, beliau ini membawa semangat pada teman-teman di internal kami untuk meraih kemenangan dan kejayaan PKB," kata Mazlan, saat berkunjung ke Kantor Harian Surya, Selasa (23/10/2018).
(5 Potret Menggemaskan Noah, Anak Pertama Bunga Citra Lestari dan Ashraf Sinclair)
(Inovasi Hidroponik Instalasi Bambu ala Warga Kota Batu, Bisa Makin Percantik Rumah Lho!)
Mazlan menyebut Fandi Utomo mengerahkan semua jaringannya untuk bisa memaksimalkan suara di PKB demi maksimalkan pencapaian target Tri Sukses yang ditugaskan oleh PKB.
Yaitu menang di Pileg, menangkan Pilpres dan memenangkan Fandi Utomo sebagai wali kota Surabaya.
"Selain itu kita jadi bisa tahu bagaimana strategi Partai Demokrat bisa jadi pemenang di pileg," kata Mazlan yang juga Caleg DPRD Kota Surabaya ini lalu tertawa.
Menanggapi itu, Fandi Utomo mengaku strategi menang dalam pileg bukan hal yang khusus dan rahasia.
Fandi Utomo menyebut ada postulat yang harus diterapkan jika ingin menang.
(Inovasi Hidroponik Instalasi Bambu ala Warga Kota Batu, Bisa Makin Percantik Rumah Lho!)
"Postulatnya hanya satu melipatgandakan tenaga penggerak. Banyak yang berfikir penggerak itu sedikit saja, tapi menurut saya itu tidak bisa, kecuali merek memang sangat influensial," tegas Fandi Utomo yang nyaleg DPR RI ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan memperbanyak tim penggerak maka akan banyak speaker atau pembicara yang membantu untuk menyosialisasikan calon.
"Mereka harus dididik apa yang harus digerakkan," katanya.
Menurutnya pihak yang kalah kerap menggunakan tim yang tidak bekerja maksimal, misalnya mendiskripsikan calon yang diusung mereka tidak bisa.
Berikutnya dibalik calon itu ada apa, termasuk programnya, dan juga apa gagasannya ke depan.
"Gagasan itu yang harus diexcercise," kata pria yang juga sudah pernah menjadi calon wali kota Surabaya ini.
Saat itu partai pengusung Fandi Utomo adalah PKNU, PKS, PPP dan PDS.
Sayangnya saat itu Fandi Utomo belum berhasil memenangkan kontestasi politik di Kota Surabaya dengan hanya meraih suara sebanyak 14 persen.
(Babysitter Rafathar Ungkap Enaknya Punya Majikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Dibeliin Apa Aja?)
(Beraksi di Tuban, Empat Begal Lintas Provinsi Tewas Mengenaskan)