Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jembatan Jabon Diperbaiki, Warga Keluhkan Kemacetan dan Pasir Bekas Pembongkaran yang Berserakan

Akibat perbaikan jalan ini roda empat dari arah kota dan kendaraan berat tak dapat melintas karena separuh badan jalan jembatan dibongkar.

Editor: Ayu Mufihdah KS
SURYA/DANENDRA KUSUMA
Separuh jalan jembatan Jabon di bongkar. Pengendara motor dan mobil dari arah Mojosari harus rela antri melintasi jembatan Jabon, Kamis (25/10/2018) 

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Jembatan Jabon Dusun Jabon, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, yang menghubungkan antara Kota Mojokerto menuju Mojosari maupun Pacet, diperbaiki.

Akibat perbaikan jalan ini roda empat dari arah kota dan kendaraan berat tak dapat melintas karena separuh badan jalan jembatan dibongkar.

Separuh badan jalan yang tak dibongkar itu hanya memiliki lebar kurang lebih 1,5 meter.

Sehingga, jalan tersebut hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda empat.

Polres Malang Kota Siapkan Personel untuk Pengamanan Tes CPNS 2018 di Kota Malang

Agar tidak terjadi kemacetan, terlihat beberapa warga mengatur lalu lintas.

Mereka memberlakukan sistem buka tutup jalur, supaya pengendara tak saling serobot.

Ketika sore hari, antrean kendaraan bisa mencapai kurang lebih 100 meter.

Terkadang, beberapa pengendara terlihat tak sabar untuk melintas Jembatan Jabon dan hampir bersenggolan dengan pengendara lain.

Warga Desa Jabon Achmad Fauzan (32) mengatakan, perbaikan jembatan Jabon dirasa menimbulkan kemacetan.

Dinilai Merugikan Petani Lokal, Rizal Ramli Kritisi Kebijakan Pemerintah Soal Impor Barang 

Selain itu, pasir bekas pembongkaran membahayakan pengemudi khususnya pengendara motor. Jika tak hati-hati ban akan selip ketika mengerem.

"Biasanya saya kalau melintas di Jembatan Jabon tak perlu antre. Karena ada perbaikan harus mengantre dulu. Akibat perbaikan juga sering mengakibatkan kemacetan terutama pada jam berangkat kerja, pulang kerja, dan hari libur," katanya.

Sementara itu, pengendara motor bernama Dwi Indriani (28) mengungkapkan, beberapa pengendara mobil nekat menerobos papan imbauan penutupan jalan.

FEB Unair Siapkan Kurikulum Outwork untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0 di Bidang Entrepreneurship

Hal tersebut menurutnya dapat membahayakan pengendara motor yang melintas.

"Di simpang lima Kenanten saya sering melihat pengendara mobil nekat ingin menerobos papan imbauan penutupan jalan. Entah itu tak tahu atau disengaja. Padahal yang boleh melintas hanya roda dua. Laju kendaraan pun tersendat. Selain itu, Ketika mobil hendak berputar balik rawan bersenggolan dengan pengendara motor," pungkasnya. (Danendra Kusuma)

Inspirasi Desain Interior Ruang Tamu Minimalis dan Elegan dengan Sofa Gaya American Style

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved