Mahasiswa Unair Warda Annisa Putri: Cerita Suka Duka Kerja di Bidang Wedding Organizer Sambil Kuliah
“Lumayan menambah uang saku. Apalagi biasanya acaranya akhir pekan. Nah, biasanya kan hari-hari itu tidak ada kegiatan,” tutur Warda, Rabu.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sejak remaja, Warda Annisa Putri (23) sudah senang berkutat di dunia event organizer.
Ketika ia berada di semester tiga, mahasiswa yang tinggal di Mojokerto itu mulai mencoba kerja sampingan di event organizer bidang pernikahan.
“Lumayan menambah uang saku. Apalagi biasanya acaranya akhir pekan. Nah, biasanya kan hari-hari itu tidak ada kegiatan,” tutur Warda, Rabu (24/10/2018).
Penikmat musik pop ini mengaku mendapat banyak manfaat dari bekerja di wedding organizer.
Di antaranya adalah menambah teman baru, memperpanjang daftar koneksi, serta memperkaya pengalaman.
• Cerita Anak Hotman Paris Tentang Tingkah Bapaknya di Medsos, Akui Diam-Diam Pernah Hapus Foto Cewek
Namun, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini tak memungkiri pekerjaan di bidang wedding organizer cukup melelahkan.
Rangkaian kegiatan pernikahan biasanya berlangsung dua hingga tiga hari, sehingga Warda seringkali harus berangkat subuh dan pulang lewat tengah malam selama hari-hari itu.
“Belum lagi kalau keluarga dari kliennya banyak maunya. Justru seringnya klien itu tidak komentar, tapi keluarga suka meminta yang tidak sesuai kontrak. Sering juga dimarahi keluarganya kalau tidak bisa memenuhi permintaan mereka,” terangnya.
• Pangkas Lemak Membandel Lewat Fat Freeze dengan Cryolipolysis di Esther House of Beauty, Mau Coba?
Warda menuturkan, ‘drama’ juga banyak terjadi saat hari perayaan.
Jumlah tamu yang melebihi kapasitas, katering yang tak mampu memenuhi permintaan jumlah tamu, serta suvenir yang cepat habis, menjadi permasalahan umum.
“Terkadang juga kateringnya yang kurang oke. Misalnya dia lupa tidak load makanan, atau kotor. Apalagi kalau tamunya jorok, kateringnya juga jorok. Itu gedung pernikahan akan tampak kotor sekali,” ceritanya.
Soal suvenir yang cepat habis, seringkali tidak hanya sebagai akibat tamu overload, tetapi juga permintaan keluarga.
Suvenir yang seharusnya diperuntukkan bagi tamu, tak jarang diminta juga oleh keluarga.
“Padahal biasanya klien akan memberi suvenir sendiri dan berbeda. Apalagi keluarga biasanya mintanya tidak hanya satu, tapi masing-masing anggota keluarga harus dapat,” kata penggemar film 500 Days of Summer tersebut.
• Busana Sarimbitan Batik Cemani Karya Alben Ayub Andal, Buat Tampilan Fresh dengan Motif Kontemporer!
Fans Lily Collins dan Anne Hathaway ini berpesan bagi pekerja paruh waktu di bidang wedding organizer seperti dirinya, untuk tidak banyak mengeluh saat bekerja.
“Kan tidak enak dilihatnya. Harus sering senyum. Kita juga jangan malu bertanya, memastikan klien senang atau tidak. Kalau kita ramah, klien juga senang dan akan memberitahu ke yang lain kalau wedding organizer kita bagus,” pungkasnya. (del)