Rumah Politik Jatim
Jokowi Jelaskan Soal Politik Sontoloyo di Depan Ribuan Kader Nasdem Jatim
Calon Presiden Nomor urut 1 Joko Widodo menyinggung soal politik sontoloyo saat hadir di acara Apel Siaga Pemenangan Partai NasDem Jawa Timur
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Presiden Nomor urut 1 Joko Widodo menyinggung soal politik sontoloyo saat hadir di acara Apel Siaga Pemenangan Partai NasDem Jawa Timur serta Pengukuhan Kostranas (Komando Strategis NasDem) Jawa Timur, di Jatim Expo, Minggu (28/10/2018).
Pasalnya capres yang diusung Partai Nasdem ini menyebutkan bahwa ia kesal dengan kondisi politik saat kini yang cenderung bermain kotor, menyebar fitnah dan juga hoax.
"Soal tenaga kerja asing. Isunya di Indonesia ada 10 juta tenaha kerja dari Tiongkok di Indonesia. Itu hoax," tegasnya pada TribunJatim.com.
Capres yang berpasangan dengan Cawapres Ma'ruf Amin ini menjelaskan apa yang beredar soal isu tenaga kerja asing itu. Pasalnya, angka 10 juta yang beredar itu adalah tanda tangan pemerintah dengan Tiongkok terkait turis Tiongkok.
• Inilah Kisah KH Maruf Amin Tentang Pohon dan Orang Tua, Hingga Ia Mau Jadi Cawapres Jokowi
Sebab dikatakan Jokowi, ada sebanyak 180 juta turis Tiongkok yang jadi rebutan banyak negara di seluruh dunia.
"Dari tanda tangan dengan Tiongkok itu, minimal 10 juta wisatawan Tiongko akan datang ke Indonesia," tegasnya.
Sedangkan untuk tenaga kerja dari Tiongkok, kakek Jan Ethes itu menyebutkan, di Indonesia hanya ada 24 ribu tenaga kerja. Justru tenaga kerja Indonesia di Tiongkok yang lebih banyak, mencapai 80 ribu orang.
"Justru di sana itu antek Indonesia. Jangan dibalik kita yang antek asing. Karena tenaga kerja kita di sana yang lebih banyak," sebutnya pada TribunJatim.com.
Juka menyoal tenaga kerja asing, Jokowi menyebut di Indonisa cenderung sedikit jumlahnya dibanding negara lain.
• Pengakuan La Nyalla Saat Bertemu Jokowi di Surabaya, Singgung Soal Isu PKI, Presiden Pun Tertawa
Dimana Indonesia memiliki tenaga kerja sing kurang dari 1 persen. Sedangkan negara lain di dunia bahkan rata-rata di atas 25 persen.
Seperti Arab Saudi, jumlah tenag kerjanya mencapai 33 persen. Untuk Brunai Darussalam juga mencapau 32 persen. Singapura tenaga kerja asingnya mencapai 24 persen.
"Jangan rakyat dibohongi dengan data-data yang ngawur. Itu makanya yang saya bilang politik sontoloyo ya itu," tegas Jokowi. (Fatimatuz zahroh/TribunJatim.com)