Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Sebut Masalah Indonesia Sekarang dan Dulu Sama, Caleg PSI Beri Solusi untuk Maknai Sumpah Pemuda

Momen Sumpah Pemuda jaman sekarang kondisinya tidak jauh berbeda dengan pada 28 Oktober 1928 di mana sumpah pemuda diikrarkan.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Ayu Mufihdah KS
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM
Caleg DPRD Kabupaten Sidoarjo, Fandi Achmad 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Momen sumpah pemuda mempunyai arti tersendiri bagi Caleg DPRD Kabupaten Sidoarjo, Fandi Achmad.

Menurut Fandi, pada momen Sumpah Pemuda jaman sekarang kondisinya tidak jauh berbeda dengan pada 28 Oktober 1928 di mana sumpah pemuda diikrarkan untuk yang pertama kalinya.

"Kalau kita refleksikan semangatnya sebenarnya masih sama, karena hari ini kan konflik-konflik yang terjadi di Indonesia adalah konflik kebangsaan juga, terutama dengan hadirnya isu SARA," kata Fandi, Minggu (28/10/2018).

Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan, pada dulunya Sumpah Pemuda diikrarkan untuk menyatukan bangsa Indonesia yang berbeda lewat bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, dan bertanah air satu Indonesia.

Sekarang, Pemohon Istbat Nikah Bisa Dapatkan Akta Nikah dan Keluarga dalam Sehari Saja

"Nah jadi apa yang perlu direfleksikan dari pemuda hari ini itu masih sama yaitu tentang bagaimana menyatukan bangsa agar isu SARA dapat diredam dengan baik," lanjut Caleg Dapil Sidoarjo 1 ( Sidoarjo-Buduran-Sedati) ini.

Apalagi dalam tahun politik seperti ini, isu-isu terutama isu SARA sangat rawan dimainkan, sehingga peran pemuda dalam rangka mempersatukan bangsa melalui momentum sumpah pemuda ini sangat tepat dan perlu.

Salah satu cara yang paling gampang menurut Fandi adalah dengan memfilter informasi di gawai.

Bagi Misbahul, Makna Sumpah Pemuda Lebih pada Mewujudkan Keadilan dan Kemakmuran

Ia menilai pemuda zaman sekarang harus bisa memfiltrasi mana informasi yang bagus untuk dishare dan baik untuk dikonsumsi atau tidak baik untuk dikonsumsi dan bahkan untuk di share ulang.

"Ketika ada konten A pemuda harus bisa berpikir kritis karena gadget imi penyebarannya sudah cukup cepat, mungkin satu jam udah sampai 2000 orang dan hal itu sangat membahayakan ketika yang di share ulang itu sebuah kesalahan," lanjutnya.

Untuk itu, menurut Fandi, saat membaca sebuah informasi, seorang pemuda harus terlebih dulu mengambil intisari dari informasi tersebut dan di cross check apakah datanya benar atau salah.

Skor Akhir Arema FC Vs PSMS Medan: Gol Ahmad Nur Hardianto Bawa Singo Edan Menang Telak 5-0

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved