Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lebih dari 50 Persen Desa di Tulungagung Masih Belum Terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan

Mayoritas perilaku buang air sembarangan ini berada di wilayah pegunungan di Kabupaten Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufihdah KS
SURYA/DAVID YOHANES
Sungai di Kecamatan Tulungagung jadi bebas tinja, setelah dinyatakan open defecation free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Lebih dari 50 persen desa dan kelurahan di Kabupaten Tulungagung masih belum bebas dari perilaku buang air sembarangan.

Mayoritas perilaku buang air sembarangan ini berada di wilayah pegunungan di Kabupaten Tulungagung.

Berdasar data yang diunggah ke Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kementerian Kesehatan, desa yang melaksanakan program ini sebanyak 187 dari 271 desa dan keluarahan di Kabupaten Tulungagung.

Sementara yang sudah Open Defecation Free (ODF) atau Setop Buang Air Sembarangan (SBS) sebanyak 113 desa dan kelurahan atau setara dengan 41,7 persen.

"Yang sudah ODF ada tiga kecamatan, yaitu Pakel, Tulungagung, dan Kedungwaru. Untuk Kecamatan Kedungwaru baru akan dideklarafikan," terang Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Bambang Triyono, Senin (29/10/2018).

Perwakilan OKP Jombang Berbusana Adat Nusantara Saat Bacakan Naskah Sumpah Pemuda

Desa atau keluarahan yang dinyatakan ODF, berarti sudah punya akses ke jamban sehat permanen (JSP).

JSP adalah jamban yang punya sekat air antara tempat kotoran dan dunia luar.

Dengan demIkian, tidak ada serangga atau hewan yang bersentuhan dengan kotoran, kemudian berkeliaran ke permukiman warga.

"Hewan ini kalau berkeliaran ke permukiman, kemudian bersentuhan dengan makanan manusia bisa menyebarkan penyakit yang serius," tambah Bambang.

Dari 19 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung, Kecamatan Sendang dan Kecamatan Kauman, masih banyak buang air sembarangan.

Kemudian disusul Kecamatan Pagerwojo dengan dua desa dan Kecamatan Campurdarat dengan tiga desa.

Peter Butler Pesimistis PSMS Medan Bisa Lolos dari Jurang Degradasi Liga 1 2018

Diakui Bambang, perilaku buang air besar sembarangan tidak lepas dari kondisi geografis.

Perilaku ini tinggi di wilayah pegunungan yang banyak sungainya, sehingga warga malas membuat jamban, karena lebih mudah buang air besar di sungai di sekitar rumah mereka.

"Mengubah perilaku ini yang cukup sulit. Misalnya mereka merasa tidak nyaman, kalau pantatnya tidak masuk ke dalam air saat buang air," ungkap Bambang.

"Target kami 2019 Tulungagung sudah ODF. Karena sebenarnya desa-desa yang belum ODF itu hanya ada beberapa keluarga," tandas Bambang.

Gedung Direnovasi, Rapat Paripurna DPRD Sidoarjo Pindah ke Gedung Sidoarjo Community Center

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved