Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Pengamat Sebut PDIP Bisa Pecah Saat Tentukan Nama Pengganti Risma Sebagai Cawalkot Surabaya

Sosiolog Politik Universitas Negeri Surabaya, Agus Mahfud Fauzi memprediksi dalam Pilwali Kota Surabaya 2020 akan menjadi berat bagi PDIP.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sosiolog Politik Universitas Negeri Surabaya, Agus Mahfud Fauzi memprediksi dalam Pilwali Kota Surabaya 2020 akan menjadi berat bagi PDIP.

Terutama dalam memutuskan nama calon yang akan diusung.

Sebab Agus mengatakan, PDIP akan sngat berpotensi untuk terpecah suaranya dalam menentukan nama calon wali kota yang diusung.

Agus mengatakan, pada pilwali lalu PDIP hanya menjadi mesin pengusung atau kendaraan bagi calon yang diusung.

Sebab calon yang diusung saat itu adalah Tri Rismaharini.

Kalimat Terakhir Alviani, Pramugari Lion Air JT 610 Saat Telefon Kerabat Sebelum ke Pangkalpinang

Chat Terakhir Deryl Fida Korban Lion Air JT 610 dan Ayahnya, Tak Terbalas Usai Ajukan Pertanyaan Ini

Yang saat itu posisinya sudah sangat kuat lantaran sudah menjadi wali kota incumbent dan sarat akan prestasi.

Sehingga wali kota dua periode itu memiliki nilai jual tersendiri.

Sedangkan untuk 2020 mendatang, Agus mengatakan bahwa kondisi ke depan akan sangat berbeda.

Sebab hingga saat ini saja dari PDIP belum ada kader yang bisa menjadi magnet seperti wali kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Peta politik di internal PDIP untuk Pilwali nanti akan sangat berbeda dengan Pilwali lalu, dikarenakan belum ada tokoh sekuat Bu Risma di internal PDIP," kata pria yang juga mantan Komisioner KPU Jatim ini, Senin (29/10/2018).

Meski begitu Agus mengatakan di PDIP memang ada sejunlah kader yang dinilai layak untuk dicalonkan sebagai wali kota.

Bahkan terlalu banyaknya membuat kubu atau gerbong mengusung calon menjadi cukup kentara di PDIP.

Bahkan dipastikan suara di tingkatan DPC, DPD hingga DPP PDIP akan berbeda dalam mengusung calon di Pilwali nanti.

Sehingga kelak keputusan nama akhirnya ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

"Ditingkatan DPC, barisan PDIP sangat kuat, dan mereka merasa kader di tingkat bawahlah yang membesarkan partai, sehingga mereka harus memiliki nama calon yang dipilih maju Pilwali Surabaya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved