Rumah Politik Jatim
Pengamat Sebut PDIP Bisa Pecah Saat Tentukan Nama Pengganti Risma Sebagai Cawalkot Surabaya
Sosiolog Politik Universitas Negeri Surabaya, Agus Mahfud Fauzi memprediksi dalam Pilwali Kota Surabaya 2020 akan menjadi berat bagi PDIP.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
Tampaknya di tingkatan ini sudah bulat untuk mengusung satu nama yakni Wisnu Sakti Buana Ketua DPC PDIP Surabaya," ucap Agus.
Namun nama berbeda diduga juga aman muncul ditataran DPD Jawa Timur. Belakangan sejumlah kabar juga menyeruak ada kemungkinan untuk mengusung nama Puti Guntur Soekarno.
Atau juga mengusung nama dari eksekutif untuk dicalonkan dari luar kader.
"Belum lagi senior PDIP yang bisa juga memunculkan calon lain. Itu menunjukan pertarungan calon walikota di internal PDIP sendiri sangat sengit," kata dosen Sosiologi Politik Unesa ini.
Pria yang juga Ketua Pusat Studi Perubahan Sosial dan Media Baru Unesa ini memastikan tingkatan PDIP di daerah hingga pusat dalam proses Pilwali tidak akan sejalan.
Beda pendapat dan pecah kubu dikatakan Agus bisa terjadi di PDIP. Hal itu bisa menjadi bagian dari langkah politik untuk membesarkan partai, sekaligus untuk mencari mana nama yang benar-benar diinginkan warga Surabaya, walaupun keputusan akhir ada di Ketua Umum Megawati.
(fz/fatimatuz zahroh)
