Apepi Terus Upayakan Tingkatkan Pertumbuhan Omzet Industri Emas di Jawa Timur
Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) juga terus berupaya membantu pertumbuhan omzet industri emas di Jawa Timur.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain untuk meningkatkan daya saing, Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) juga terus berupaya membantu pertumbuhan omzet industri emas di Jawa Timur.
"Sebab, jika industri emas yang notabene sebagai industri padat karya itu bisa bertumbuh pesat, maka otomatis akan berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja," ujar Sekjen Apepi, Iskandar Husein, Rabu (31/10/2018).
Berdasarkan data dari Pemprov Jatim, pelaku IKM di bidang perhiasan sejak tahun 2008 hingga sekarang sudah tumbuh 300 persen.
"Itu artinya telah banyak tumbuh enterpreneur baru di industri perhiasan emas ini," katanya.
• Apepi Dorong Industri Perhiasan Tingkatkan Daya Saing Produknya Lewat Kreativitas
Iskandar menambahkan, sejauh ini pemerintah juga sudah mendorong industri perhiasan untuk lebih maju.
Yakni, melalui kebijakan-kebijakannya seperti bea masuk 0 persen untuk bahan baku intan dan gemstone.
Bahkan, lanjutnya, industri perhiasan Indonesia saat ini lebih diminati karena produknya merupakan handmade dan berunsur budaya.
• Bocah di Malang Ketahuan Pura-pura Diculik, Pengakuannya sampai Buat Polisi Geleng-geleng Kepala
"Berbeda dengan produk luar yang dibuat oleh mesin sehingga tidak ada nilai estetikanya," sambungnya.
Sampai akhir tahun 2018, industri perhiasan di Jatim diproyeksikan mampu tumbuh hingga double digit dibanding tahun lalu.
Beberapa daerah yang berpotensi dalam pengembangan industri perhiasan dan aksesoris antara lain Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lamongan, Pasuruan, Lumajang, dan Pacitan.
• Beredar Informasi Penculikan Anak di Lesanpuro Kota Malang, Begini Kata Kapolres Malang Kota