Bawa Laptop, Siswa SD Insan Amanah Kota Malang Berlatih Ujian Berbasis Komputer
Sebanyak 98 siswa kelas 6 SD Insan Amanah Kota Malang berlatih UBK (Ujian Berbasis Komputer), Rabu (31/10/2018).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 98 siswa kelas 6 SD Insan Amanah Kota Malang berlatih UBK (Ujian Berbasis Komputer), Rabu (31/10/2018).
Hal ini sebagai persiapan menghadapi ujian sekolah berbasis komputer bagi siswa SD di Kota Malang pada tahun depan.
"Hari ini, siswa ikut try out UBK bersama 140 SD di Indonesia dengan KPI (Kualitas Pendidikan Indonesia)," jelas Kepala SD Insan Amanah, Suhardini, pada suryamalang.com (TribunJatim.com Network).
Biasanya, saat try out dengan KPI berbasis kertas, diikuti 300an SD di Indonesia.
• Polres Malang Beri Lampu Kuning Sejumlah Universitas terkait Bahaya Laten HTI
• Gelar Operasi Yustisi Sampah, Muspika Singosari Malang Tanamkan Kedisiplinan Soal Sampah
Namun karena UBK, maka yang ikut berkurang.
Untuk itu, siswa membawa laptop atau tab ke sekolah meski sekolah juga memiliki 35 komputer di laboratorium.
Karena sekolah ada ujian e-learning, siswa kelas 6 membawa laptop sendiri.
Dijelaskan Suhardini, UBK direspons positif oleh wali murid sehingga siswa membawa semua.
• Guru Mogok Kerja, Belajar Mengajar Vakum, Kepala Sekolah SDN 3 Sindurejo Malang Tak Bisa Buat Banyak
• Lewat Pengakuan Karyanya, Bayu Skak Selesaikan Kuliah D3 di Universitas Negeri Malang
Dari pengamatannya, siswa juga terbiasa dengan laptop.
"Saya lihat tadi kok mereka sangat semangat. Bahkan nilai yang keluar juga bagus," katanya.
"Padahal tingkat kesulitan soal Bahasa Indonesia tadi sulit," ujarnya.
Sarah Adnan, siswa kelas 6A menyatakan, UBK menjadi sesuatu yang seru dan menyenangkan.
• Bermodal 3 Pertandingan Tanpa Kekalahan, Arema FC Percaya Diri Tantang PSIS Semarang
• Kecelakaan Lion Air JT610 Pengaruhi Mental Pemain, Arema FC Away ke Markas PSIS Semarang Naik Kereta
"Saya sendiri sudah familiar dengan laptop," ungkap Sarah.
Dijelaskan dia, saat awal memang sempat ada error, namun kemudian berjalan baik.
Dari 50 soal Bahasa Indonesia, dia memperkirakan bisa menjawab benar 41.
Jadi, jika tahun depan akan ada ujian sekolah berbasis komputer, dia mengaku oke saja.