Mengenal Bos Lion Air Rusdi Kirana, Dubes RI untuk Malaysia hingga Pernah 'Mejeng' di Majalah Forbes
Sosok Rusdi Kirana ternyata tidak hanya dikenal sebagai bos Lion Air Group saja, ia juga menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia.
TRIBUNJATIM.COM - Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, membuat sosok bos Lion Air Group Rusdi Kirana jadi sorotan.
Beberapa waktu lalu, Rusdi Kirana meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Sosok Rusdi Kirana ternyata tidak hanya dikenal sebagai bos Lion Air Group saja.
Selain sukses menjadi pengusaha di bidang penerbangan, Rusdi Kirana ternyata pernah merambah ke dunia politik.
• 5 Pernyataan Rusdi Kirana soal jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, Syok hingga Larangan Australia
Rusdi Kirana memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2013.
"Karena itu, saya merasa berutang budi kepada Gus Dur dan NU, dan pasti tak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apa pun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik," papar Rusdi seperti dikutip dari Kompas.com (12/01/2014).
Tak lama setelah itu, Rusdi pun ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum PKB untuk periode 2014-2019.
Setahun kemudian, Rusdi Kirana juga dilantik Presiden Joko Widodo untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Senin (19/1/2015).
• Sejarah Pendirian Bisnis Lion Air Grup: Rusdi Kirana Memulai dengan Pesawat Bekas & Sistem Persewaan
Menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia
Lalu, pada 18 Mei 2017 lalu, Rusdi Kirana dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia di Istana Negara.
Seperti dikutip dari Kompas.com (18/05/2017), ada fakta unik di balik pemilihan negara Malaysia.
"Saya tidak pernah ditawari duta besar negara lain, tapi saya meminta, mohon kepada Pak Presiden, khusus Malaysia," kata Rusdi usai pelantikan.
Alasannya, kata Rusdi Kirana, dirinya merasa perlu melunaskan janjinya pada Buya Syafii, seorang ulama dan cendikiawan tanah air.
• Tragedi Lion Air JT-610 Membuat Rusdi Kirana Syok, Siap Disanksi hingga Beri Uang ke Keluarga Korban
Saat Buya Syafii masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah pada 2003, Rusdi Kirana berjanji akan mengurus soal tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Ia mengaku, posisinya sebagai Duta Besar Malaysia bisa membantu tenaga kerja untuk mengembangkan diri.