Terjaring Operasi Zebra, Pelanggar Lalu Lintas di Bangkalan Diceramahi Ustaz
Dalam ceramahnya, Ustaz Hori mengungkapkan, keselamatan saat berkendara bukan hanya milik pribadi pengendara melainkan pengendara lain.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Satpolres Bangkalan mendatangkan Ustaz M Hori, di hadapan puluhan para pengendara yang tengah menunggu Sidang di Tempat dalam Operasi Zebra di Jalan A Yani, Senin (12/11/2018).
Pada hari terakhir gelar Operasi Zebra, Satlantas menggandeng Kejaksaan, Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) V/4-4, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan.
Dalam ceramahnya, Ustaz Hori mengungkapkan, keselamatan saat berkendara bukan hanya milik pribadi pengendara melainkan pengendara lain.
"Kita berangkat dari rumah dengan niat bismilliah agar diberi keselamatan diri sendiri dan menjaga keselamatan orang lain," ungkapnya.
• Pengakuan Jokowi Bisa Ketahui Orang yang Mendukungnya atau Tidak, Hanya dari Jabat Tangan
Ia juga mengingatkan bahwa tindakan pengendara menyerobot lampu merah ataupun berkendara secara ugal-ugalan merupakan perilaku pengendara yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Kami ingatkan biar sama-sama pakai helm biar tidak menyerobot lampu merah. Semua yang dilakukan karena Allah itu nilainya ibadah," pungkasnya.
Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Danu Anindhito Kuncoro Putro mengungkapkan, pihaknya sengaja menyediakan tenda, belasan kursi, dan menghadirkan seorang ustad.
"Kehadiran ustad untuk memberikan wejangan dan petuah-petuah bagi pengendara agar lebih tertib dalam berkendara," ungkapnya.
Total pelanggaran hingga hari terakhir gelar Operasi Zebra Satlantas Polres Bangkalan tercatat 2.235 pelanggaran.
Dengan rincian 2.197 tindakan tilang dan 38 tindakan teguran.
Danu memaparkan, pengendara di bawah umur menjadi pelanggar lalu-lintas paling dominan dengan jumlah mencapai 701 pelanggaran.
"Disusul 188 pengendara tanpa helm, 106 safety belt, 76 melawan arus, 31 pelanggaran menggunakan ponsel saat berkendara," paparnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Humas Polres Bangkalan, angka pelanggaran lalu-lintas selama Operasi Zebra di seluruh Indonesia mencapai angka 1.069.541 di tahun 2017.
Angka tersebut mengalami peningkatan hingga mencapai 200 persen atau 713.440 pelanggaran dibandingkan pada tahun 2016.
Ia menjelaskan, kendati angka pelanggaran meningkat namun angka lakalantas dan tingkat fatalitas korban lakalantas menurun.
"Lakalantas di tahun 2016 sejumlah 2.960 kejadian, menurun hingga 41 persen atau 2.097 kejadian pada tahun 2017," jelasnya.
Danu menambahkan, penurunan angka lakalantas diikuti menurunnya tingkat fatalitas korban.
Di mana korban meninggal dunia menyentuh angka 388 orang di tahun 2016.
"Ada penurunan secara kualitas hingga 67 persen pada tahun 2017. Meski begitu, kami tetap mengantisipasi agar terus menurun," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)