Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Warga Jombang Desak Sandi Minta Maaf, Jubir Tim Prabowo-Sandi: Tak Ada Niat Melecehkan Kiai Bisri

Warga Jombang demo mendesak Cawapres Sandiaga Uno minta maaf, Jubir Tim Prabowo-Sandi menyatakan Tak Ada Niat Melecehkan Kiai Bisri Syansuri.

Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/SUTONO
Sekda Jombang Ahmad Jazuli saat orasi di depan massa yang demo menuntut Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno minta maaf, Senin (12/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Juru bicara Tim Pemenangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan) menanggapi dingin tuntutan agar Sandiaga Uno meminta maaf, karena dinilai melecehkan ulama dengan melangkahi makam pendiri NU, KH Bisri Syansuri

Menurut Gus Irfan, tuntutan itu selain terlalu dipolitisasi dan digoreng. "Biasalah. Sekarang ini memang tidak cuma tahu dan tempe yang bisa digoreng, apa saja bisa digoreng," kata Gus Irfan kepada Surya (Tribunjatim Network), Senin malam (12/11/2018).

Peristiwa Sandi melangkahi makam itu sendiri terjadi di kompleks makam Pondok Pesantren Maambaul Maarif (PPMM) Denanyar Jombang, saat Prabowo-Sandi berziarah di makam KH Bisri Syansuri, pada peringatan Hari Santri Nasional, 2 Oktober 2018 lalu.

Gus Irfan berdalih, mengapa peristiwa itu sengaja digoreng karena peristiwanya sendiri sebenarnya sudah lumayan lama, sekitar dua pekan lalu.

Di sisi lain, Gus Irfan menjamin Sandiaga Uno tidak ada niat untuk melecehkan kiai, lebih-lebih ulama besar selevel KH Bisri Syansuri.

"Beliau (Sandiaga Uno) datang jauh-jauh dengan niat tulus untuk berziarah. Kalau sengaja mau melecehkan, untuk apa beliau ke sini," kilah putra politisi senior almarhum KH Yusuf Hasyim ini.

Cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari ini mengungkapkan, dalam waktu satu-dua hari ini akan ada klarifikasi dari Sandiaga Uno terkait video atau peristiwa yang menggambarkan dia melangkahi makam KH Bisri Syansuri.

"Tunggu saja, pasti segera ada keterangan atau klarifikasi dari Pak Sandiaga. Ya, satu-dua hari inilah," pungkas pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, Tebuireng, Jombang, ini.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Jombang yang tergabung dalam 'Masyarakat Jombang Peduli Ulama' mendesak Cawapres Sandiaga Uno meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan yang dilakukannya.

Yakni, melangkahi makam pendiri NU KH Bisri Syansuri saat ziarah di makam tersebut.

Selain itu, massa juga meminta agar Sandiaga meminta maaf kepada keluarga Kiai Bisri.

"Jika yang dilakukan Sandiaga adalah kesengajaan, maka sangat naif. Jika hal itu berdasarkan ketidaktahuan, maka seharus Sandiaga belajar dulu tata cara ziarah makam," kata kordinator aksi Faizuddin Fil Muntaqobat, Senin (12/11/2018).

Respon warga Jombang tersebut menyusul beredarnya video Sandiaga Uno saat ziarah ke makam KH Bisri Syansuri beberapa waktu waktu lalu.

Dalam video tersebut Sandiaga terlihat melangkahi makam Kiai Bisri. Ziarah tersebut dilakukan Sandi saat peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018.

Menurut Faiz, ziarah dalam Islam tidak hanya mengunjungi orang yang ada di makam.

Namun terdapat aturan, seperti ketika masuk makam dianjurkan melepas alas kaki. Kemudian diajurkan dalam keadaan suci ketika berziarah serta membaca salam ketika masuk makam. (sutono)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved