5 Hari Berjualan di Dalam Sentral PKL Gembong, Dagangan Nuraini Belum Ada Satupun yang Terjual
Nuraini (47), seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjual alat-alat bangunan, mengaku sudah 5 hari tidak mendapat penghasilan sama sekali.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nuraini (47), seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjual alat-alat bangunan, mengaku sudah 5 hari tidak mendapat penghasilan sama sekali.
Ibu 2 anak itu baru pindah berjualan di dalam area Sentral PKL Gembong Surabaya sejak 5 hari lalu.
"Waduh, belum ada penglaris sama sekali," katanya pada Tribunjatim.com, Selasa (13/11/2018).
Sejak hari Kamis seminggu yang lalu, stand dagangannya sengaja dibuka sejak pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 17.00 WIB sore.
Namun hingga 5 hari berlalu, belum ada satupun barang dagangan terjual.
"Dari pagi sampai sore, belum dapat uang sama sekali," keluhnya.
• Langit Kelabu Kunjungi Surabaya, Lalu Lintas Jalan Tunjungan Tetap Ramai Lancar
Dibandingkan saat masih berjualan di Jalan Kapasari, dahulu ia bisa membawa pulang uang Rp 40 Ribu hingga Rp 100 ribu per hari.
Nuraini adalah salah satu dari puluhan pedagang yang terkena imbas penertiban Satpol PP yang berhujung ricuh, Senin (12/11/2018) kemarin.
Beberapa barang dagangannya seperti koslet duduk raib disweeping Satpol PP Kota Surabaya.
• Jadi Warga Kapasari Sejak Tahun 80-an, Pedagang VCD Tidak Kebagian Stand di Sentra PKL Pasar Gembong