Hujan-hujanan, Bocah TK di Blitar ini Hanyut di Kali
bocah TK, Ahmad (6), warga Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Di saat hujan berlangsung, Selasa (13/11) sore kemarin, korb
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Di saat musim penghujan seperti sekarang ini seyogyanya semua orangtua pandai-pandai menjaga anaknya, agar tak main sembarangan. Terutama sewaktu hujan turun.
Seperti yang dialami bocah TK, Ahmad (6), warga Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar. Di saat hujan berlangsung, Selasa (13/11) sore kemarin, korban bermain hujan-hujanan bersama kakaknya.
Entah apa yang terjadi, korban diketahui hanyut di selokan,yang ada di depan rumahnya. Baru sekitar empat jam kemudian atau malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, jasad korban ditemukan di Kali Kletek, yang berjarak sekitar 3 km dari rumahnya.
"Tubuh korban hanyut dan terbawa arus air selokan, hingga jasadnya ditemukan di kali yang arusnya besar," kata AKP Sudarto, Kapolsek Selorejo kepada TribunJatim.com , Rabu (14/11).
Menurutnya, musibah itu berawal dari korban main saat berlangsung hujan deras, yang disertai angin. Hujan sendiri berlangsung sekitar dua jam atau baru reda pukul 17.00 WIB. Entah orangtuanya ke mana, saat berlangsung hujan deras itu, korban bermain hujan-hujan di belakang rumahnya bersama kakak perempuannya, Wahyuni (16).
• Polemik Rumah Tangga Vicky dan Angel Lelga: Curhat di Sosial Media hingga Keluarga Duga Ada KDRT
Saat asyik hujan-hujanan itu, korban pamitan ke kakaknya, untuk melihat air di selokan, yang di depan rumahnya.
"Sejak pamitan ke selokan yang ada di depan rumahnya itu, korban sudah tak terlihat. Bahkan, kakaknya sempat mencarinya dan dikira sudah masuk rumah, untuk mandi," ujarnya kepada TribunJatim.com .
Namun, ketika dicek di kamar mandi, korban tak ada. Akhirnya, kakaknya bingung mencarinya. Begitu hujan reda, kakaknya masih terus bingung mencarinya, hingga warga berdatangan, untuk membantu mencari korban.
"Sebesarnya selokannya tak besar dan tak deras arusnya. Bahkan, kalau hujan sudah reda, selokan itu langsung tak ada airnya," paparnya.
• Ayoo, Ada Book Fair di Stasiun Gubeng Selama Empat Hari
Curiga kalau korban terseret arus air selokan, warga mencarinya dengan menyusuri selokan, yang hilirnya menuju ke Kali Kletek.
Kali Kletek sendiri, juga tembus ke Kali Brantas atau kali yang ada di bawah Bendungan Lahor. Begitu malam hari disisir oleh warga, jasad korban ditemukan dengan tersangkut batu kali, yang ada di bawah bekas lahan lokalisasi Mbah Gampeng.
"Kondisi tubuh korban ditemukan banyak lecet-lecet, kemungkinan karena terkena bebatuan kali," ungkapnya.
Karena itu, Sudarta menyarankan, agar para orangtua menjaga anaknya agar tak main sembarangan saat hujan deras.(fiq/TribunJatim.com)