Motif Batik Singo Mengkok dari Lamongan Kental dengan Filosofi Kemakmuran dan Kejayaan
Dengan membawa motif singo mengkok, Ketua Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS), Lintu Tulistiyanto berharap, pameran batik dapat mengedukasi masyarakat.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dengan membawa motif singo mengkok, Ketua Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS), Lintu Tulistiyanto berharap, pameran batik yang bekerja sama dengan House of Sampoerna (HoS) Surabaya dapat mengedukasi masyarakat.
“Singo mengkok itu motif yang sudah hilang, artinya sudah tidak dibuat oleh masyarakat Sendang Lamongan dan sekarang mulai lagi. Jadi untuk mencari artefak motif singo mengkok, zaman dulu tidak menemukan. Ada tapi sekitar tahun 80an masih ada tapi termasuk baru,” ujarnya saat menunjukkan motif batik di Galeri Paviliun HoS, Rabu (14/11/2018).
Dia menjelaskan, batik merupakan budaya yang sangat terbuka.
• UMKM Pastel Abon Oeynakkk Rintisan Richa Fransisca Beri Kode Promo Belanja Lewat Game Rocket Nenek
Sehingga budaya luar dapat diadopsi menjadi sebuah karya batik, seperti halnya motif singo mengkok.
“Artinya batik itu meskipun kita akui itu tumbuh di Jawa tidak Jawa sentris, jadi batik itu terbuka dengan budaya-budaya luar. Termasuk singo mengkok itu budaya dari Tiongkok, yaitu Kilin,” tambahnya.
Singo mengkok merupakan motif yang berasal dari masyarakat Sendang wilayah pesisir Lamongan, Jawa Timur.
Dalam budaya Tiongkok, singo mengkok sendiri dimaknai sebagai perwujudan binatang mitologi yang identik dengan Kilin, berwajah naga berkaki kijang dan memiliki kulit yang bersisik.
Ketua KIBAS, Lintu Tulistiyantoro menyebutkan, binatang tersebut dipercaya mampu mendatangkan kemakmuran dan kejayaan di daerahnya.
Pameran tersebut merupakan tahun ke-9 dari KIBAS memamerkan karya batik di Jawa Timur.
• Komunitas Batik Jatim Gandeng House of Sampoerna Hidupkan Motif Singo Mengkok yang Sempat Hilang
• Rumah Bertuliskan Bohemian Rapsody di Blitar Sudah Lama Dijadikan Tempat Foto Anak Muda
Pameran ini dapat mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda untuk mengetahui persis budaya batik.
“Saya melihat batik adalah suatu hal yang bersejarah. Singo mengkok dari Lamongan. Dimana sejarahnya, saat Sunan Drajat menyebarkan agama Islam dengan gamelan singo mengkok,” ujar Sadworo Ramadani, kolektor batik yang juga memamerkan batik singo mengkok miliknya.
• Gandeng Dinas Pendidikan, Rutan Klas I Surabaya Buat Program Kejar Paket untuk Warga Binaan
Ada dua batik berupa kemeja dan sarung milik Sadworo dipamerkan dalam pameran selama satu bulan tersebut.
Kolektor batik sejak tahun 2009 ini berharap hal itu dapat menarik minat generasi muda.