Komunitas Batik Jatim Gandeng House of Sampoerna Hidupkan Motif Singo Mengkok yang Sempat Hilang
House of Sampoerna (HoS) Surabaya kembali menggelar pameran warisan budaya nusantara, bekerja sama dengan Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS).
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - House of Sampoerna (HoS) Surabaya kembali menggelar pameran warisan budaya nusantara, bekerja sama dengan Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS) untuk menghidupkan kembali batik legendaris singo mengkok.
Acara tersebut digelar pada tanggal 16 November-15 Desember 2018 di Galeri Paviliun House of Sampoerna Surabaya, Rabu (14/11/2018).
Singo mengkok merupakan motif batik yang sempat menghilang.
• Remaja Obesitas Asal Lamongan Kini Bisa Tidur Berbaring, Beratnya Turun Hingga 12 Kg
• Sebanyak 96,79 Persen Peserta Tes SKD CPNS di Pemkab Lamongan Gagal dan Tidak Lulus
Motif tersebut berasal dari masyarakat Sendang wilayah pesisir Lamongan, Jawa Timur.
Dalam budaya Tiongkok, singo mengkok sendiri dimaknai sebagai perwujudan binatang mitologi yang identik dengan Kilin, berwajah naga berkaki kijang dan memiliki kulit yang bersisik.
Ketua KIBAS, Lintu Tulistiyantoro menyebutkan, binatang tersebut dipercaya mampu mendatangkan kemakmuran dan kejayaan di daerahnya.
• KPUD Tuban Beri Pendidikan dan Sosialisasi Pemilu 2019 kepada Penyandang Disabilitas
• Batik Motif Gajah Mada khas Tulungagung Jadi Primadona Gelaran Seni & Budaya 2018
“Binatang itulah yang diadopsi, mungkin menurut saya karena dekat dengan Sendang Sunan Drajat yang artefaknya masih ada tapi tidak berupa batik, melainkan gamelan singo mengkok,” terangnya.
Menariknya, lanjut Lintu, mitologi ini mampu menyatukan dua elemen dalam satu kesatuan yang harmonis, yaitu budaya agama.
“Dulu dari penuturan orang tua, sebelum memvisualisasikan singo mengkok, mereka harus tirakat terlebih dahulu, karena takut bila salah,” imbuhnya.
• Berkat Pariwisata, UMKM Makanan Ringan Banyuwangi Beromzet Ratusan Juta Per Bulan
• Duta Tenun dan Songket Indonesia Bidik Kolaborasi Motif Tenun Bali dengan Motif Batik Surabaya
Terpisah, Manager House of Sampoerna (HoS) Surabaya, Rani Anggraini menjelaskan, pameran ini adalah wujud dari misi House of Sampoerna (HoS) Surabaya untuk mereservasi warisan budaya.
“Dengan mengangkat batik, kita membantu untuk mereservasi batik Lamongan yang sudah tidak banyak diproduksi dan sekarang mulai lagi. Kedua, sama secara aktif mengkomunikasikan warisan budaya dan ini warisan budaya tidak selalu kuno dan sebagainya,” tandasnya.