Pertama di Indonesia, Polresta Sidoarjo Terapkan Sistem Uji Praktik SIM Gunakan Sensor Ultrasonik
Proses ujian praktik dalam pengurusan SIM di Polresta Sidoarjo kini menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang di garis-garis untuk pengendara.
Penulis: M Taufik | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Satlantas Polresta Sidoarjo menerapkan sistem baru dalam proses ujian praktik dalam pengurusan SIM, khususnya ujian untuk SIM C atau pengendara roda dua.
Proses ujian praktik dalam pengurusan SIM di Polresta Sidoarjo kini menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang di garis-garis untuk pengendara.
Sensor ultrasonik yang dipasang di garis-garis yang berkelok atau garis membentuk angka delapan.
"Ada 29 sensor ultrasonik yang terpasang," ungkap Kasat Lantas Polresta Sidoarjo, Kompol Dhyno Indra, di sela ujicoba penggunaan sistem baru uji praktik SIM di Polresta Sidoarjo, Rabu (14/11/2018) sore.
Sementara untuk garis lurus, pihaknya memasang sebanyak 20 traffic cone yang dijejer persis di pinggir garis dilengkapi dengan sensor sentuh.
• Divonis 3,5 Tahun Penjara, Henry J Gunawan Siap Ajukan Pembelaan Tuntutan JPU
"Fungsinya sama. Sensor ultrasonik bekerja memantulkan suara sehingga kalau kendaraan atau benda yang melintas melebihi garis akan menghasilkan suara karena alat itu terhubung dengan sirine yang terpasang. Demikian halnya sensor suara," urai dia.
Pemasangan sensor ultrasonik dimaksudkan agar memudahkan petugas untuk mengetahui peserta tes maupun warga lain yang berada di lokasi uji praktik saat melewati garis yang ditentukan.
Selain itu, sensor ultrasonik dan sensor suara yang ada pada lokasi ujian praktik R2 ini juga terhubung ke sebuah layar yang terpasang di dalam ruang ujian.
"Rekaman dan layar itu dimaksudkan juga untuk peserta yang ingin mengetahui hasil ujiannya. Dengan melihat rekamannya, peserta bisa tahu persis jika tidak lulus kenapa dan bagaimana. Bisa jadi bahan evaluasi untuk mengulangi ujian bagi yang tidak lulus," papar Kompol Dhyno Indra.
• Buang Satu Ons Sampah, Pria di Jombang Diamankan Polisi, Saat Diperiksa Isinya Sabu-sabu
Kompol Dhyno Indra mengatakan jika sistem uji praktik SIM seperti ini baru hanya ada di Sidoarjo.
Ide pembuatan sistem itu sendiri, diceritakannya, bermula dari keinginan agar proses ujian praktik SIM bisa lebih transparan.
Setelah bertemu dengan beberapa pihak, akhirnya Satlantas memakai teknologi yang ditemukan oleh sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur.
"Dan sekarang sudah bisa dipakai. Namun, kami berencana melaunching program ini akhir bulan nanti," imbuh mantan Kasat Lantas Polres Tuban tersebut.
Diharapkan dengan penerapan sistem ini, proses ujian praktik dalam pengurusan SIM di Sidoarjo benar-benar berjalan baik dan transparan.
• Polrestabes Surabaya Beri Reward-Punishment Jajaran Polisi Terbanyak & Sedikit Hasil Ops Zebra