Pemkab Jember Gandeng Ibu-ibu PKK Perangi Stunting
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengajak Satuan Gerak PKK mengatasi stunting, yakni gangguan pada tumbuh kembang anak.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan pada tumbuh kembang anak yang harus diatasi bersama.
Karenanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengajak Satuan Gerak PKK mengatasi stunting.
Salah satu caranya, Pemkab Jember memberikan bekal pengetahuan kepada emak-emak yang tergabung di PKK.
Pembekalan tersebut tergabung dalam kegiatan Sosialisasi dan Pencanangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan 2018 di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (19/11/2018).
(Merangkak ke Papan Tengah, Persebaya Punya Kesempatan Ikut Piala AFC 2019, Ini Syaratnya)
(Risma Ultah ke 57, Wali Kota Surabaya yang Cepat Marah Dengan Segudang Prestasi, Inilah Kiprahnya)
Tema yang diangkat dalam kegiatan ini yakni “Kita Gerakkan Keluarga dan Masyarakat Hidup Sehat Menuju Indonesia Sejahtera.”
Selain diikuti pengurus TP PKK kabupaten dan kecamatan, kegiatan ini diikuti camat dan sejumlah aparatur dari dinas terkait.
Bupati Jember Faida menjelaskan, pencanangan kesatuan gerak PKK KB-Kesehatan ini memiliki beberapa target.
“Di antaranya target program KB, target penurunan kematian bayi dan ibu melahirkan, masalah stunting dengan mengaktifkan posyandu dan dasa wisma,” kata bupati yang juga dokter ini.
Setelah mendapat bekal, peserta kegiatan akan turun langsung ke posyandu-posyandu untuk melihat kondisi Posyandu dan Dasa Wisma.
“Jangan sampai posyandu tidak aktif. Jangan sampai dasa wisma tidak aktif,” tegas Faida.
(Di bawah Ancaman, Jamal Khashoggi Dipaksa Kirim Pesan Khusus ke Anaknya Sebelum Dia Dibunuh)
Posyandu dan Dasa Wisma menjadi organ untuk menyukseskan gerakan keluarga dan masyarakat hidup sehat.
Salah satunya untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Jember.
Bupati Faida mengungkapkan, banyak orang menganggap stunting itu bukan sesuatu yang perlu diurus, banyak yang menganggap kekerdilan anak merupakan kelainan dalam proses kelahiran.
Padahal, balita alami stunting karena menghadapi masalah gizi dan masalah kesehatan lingkungan.
“Temukan balita stunting, kemudian deteksi keperluan-keperluan penyelesaian masalah, termasuk kondisi keluarga dan lingkungannya, karena masalah stunting bukan masalah gizi saja,” tegasnya.