Polres Mojokerto Sebut Adanya Indikasi Sopir Bus Mengantuk dalam Kecelakaan di pertigaan Jampirogo
Kasat Lantas Polres Mojokerto mengungkapkan adanya indikasi pertama diduga sopir mengantuk dalam kasus kecelakaan bus yang terperosok ke sawah.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Bobby M Zulfikar mengungkapkan, pihaknya menduga adanya indikasi pertama diduga sopir mengantuk dalam kasus kecelakaan bus yang terperosok ke sawah di pertigaan Jampirogo, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (20/11/2018).
"Dia (Slamet Suwarno) mengantuk, tidak sadar membanting stir ke kanan saat melintas di Pertigaan Jampirogo, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Bus melaju dari arah Jombang," katanya saat dihubungi Surya.
AKP Bobby M Zulfikar melanjutkan, setelah banting stir ke kanan, bus naik ke median jalan dan terus melaju hingga terperosok ke sawah.
Beruntung dari arah berlawanan (arah Krian) tidak ada yang melintas. Sebab, pada pagi hari sekitar pukul 05.15 WIB, volume kendaraan terpantau sepi.
• Promo Diskon Kosmetik di Matahari Departemen Store, dari Make Over sampai Ultima II
"Kecepatan tidak terlalu kencang. Kira-kira sekitar 80 km/jam," sebutnya.
Akibat kecelakaan ini, masih kata AKP Bobby M Zulfikar, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Namun kecelakaan ini menyebabkan satu orang penumpang bernama Cristoporus Ary Hendrata (50) mengalami patah hidung.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sakinah lalu dirujuk ke Rumah Sakit Sido Waras, Kabupaten Mojokerto, untuk mendapat perawatan.
"Kami langsung mengevakuasi para penumpang. Seorang penumpang yang terluka kami larikan ke Rumah Sakit Sido Waras untuk dirawat," terangnya.
• Kabupaten Tuban Dipatok Target Tertinggi se-Jawa Timur untuk Populasi Sapi
Proses evakuasi kendaraan bis menggunakan satu mobil derek memakan waktu sekitar 5 jam lantaran bus terperosok ke sawah dengan kedalaman sekitar 2 meter.
"Evakuasi baru selesai pukul 12.30. kemudian kami membawa bus tersebut ke Polsek Trowulan," ucapnya.
Proses evakuasi sempat membuat arus kendaraan dari arah Krian maupun Jombang macet. Namun, petugas Satlantas dengan sigap mengurai kemacetan. Mereka merekayasa arus lalu lintas.
"Kemacetan terjadi karena para pengendara penasaran melihat proses evakuasi. Tadi saat evakuasi kendaraan dari arah Jombang kami arahkan ke RA Basuni selama 45 menit," pungkasnya.
• Laga Metro FC Kontra Arema FC di Piala Indonesia Jadi Obat Rindu Aremania Dukung Singo Edan