BIN Sebut Tujuh PTN Terpapar Paham Radikalisme, Menristekdikti Perintahkan Rektor Lakukan Profiling
BIN Sebut 7 PTN Terpapar Paham Radikalisme, Menristekdikti M Nasir Langsung Perintahkan Rektor Lakukan Profiling.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir memberikan komentarnya terkait pernyataan Badan Intelijen Negara (BIN) yang mengatakan ada tujuh Perguruan Tinggi Negeri alias PTN terpapar paham radikalisme.
Menanggapi hal tersebut, Nasir mengatakan pihaknya sudah memerintahkan para rektor untuk melakukan profiling pada dosen dan mahasiswa, sehingga pihak kampus benar-benar mengetahui identitas dari setiap civitas akademika di lingkungan kampusnya.
"Pada 2017 saya minta itu (profiling), karena memang ada beberapa dosen dan beberapa mahasiswa yang harus kita bimbing," tegasnya, saat menghadiri Forum Merdeka Barat 9, yang diselenggarakan, Kamis (22/11/2018), di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya.
• Hasil Pendalaman, ER si Penyerang Pos Polantas di Lamongan Diduga Terlibat Kelompok Jaringan Teroris
Nasir juga meminta secara tegas agar dosen memilih antara keyakinannya yang radikal tersebut atau kembali menjadi warga negara Indonesia yang taat konstitusi.
"Kita tawari dan memang dia suruh milih apakah dia ingin NKRI apa keluar dari PNS," lanjutnya.
Menurut Nasir, Kemenristekdikti saat ini juga sedang melakukan pembinaan pada beberapa dosen yang ketahuan jelas menganut paham radikalisme.
"Ada sekitar 4 orang, di Semarang, Bandung, Solo dan di tempat lain. Keputusannya harus kembali ke NKRI dan membuat suatu pernyataan tertulis kalau tidak, dia harus keluar," ucapnya.
• Timses Prabowo Usul Gaji Guru Rp 20 Juta, Menkeu Sri Mulyani: Kalau Ada Ide, Ada Baiknya Dihitung
Sikap tegas tersebut harus diambil karena selama ini dosen yang merupakan PNS sudah diberi gaji oleh negara, tapi dengan adanya paham radikalisme itu para dosen tersebut justru merong-rong kedaulatan negara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto membenarkan adanya tujuh PTN yang terpapar radikalisme.
Wawan menuturkan, hasil pengembangan di tahun 2018 tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 39 persen mahasiswa di 15 provinsi menunjukkan ketertarikannya pada paham radikal.
Namun dirinya enggan menyebutkan mana saja 7 PTN yang terpapar radikalisme tersebut.
• Tingkatkan Investasi, Pemprov Jatim Lakukan Bisnis Meeting di Belanda