Subaidi, Pria Asal Sampang Tewas Ditembak di Bagian Dada, Pelaku Pakai Senjata Rakitan
Polda Jatim memastikan aksi menembakan terhadap Subaidi (30), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, bukan soal Pemilu.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Polda Jatim memastikan aksi menembakan terhadap Subaidi (30), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, bukan soal Pemilu.
Subaidi, yang juga merupakan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) mengalami luka tembak di bagian dada hingga akhirnya meninggal dunia seusai dirawat di RSUD dr Soetomo.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, kesimpulan sementara pemicu penganiayaan hingga berujung penembakan, yaitu pelaku tersinggung postingan korban di media sosial Facebook.
Pelaku juga menembak Subaidi menggunakan senjata rakitan.
"Senjata rakitan peluru organik yang menembus dada sebelah kiri dan tembus ke belakang," ungkap Barung.
• Bela Ulama di FB, Pria Asal Sampang ini Ditembak Seorang Pemuda Persawahan
Barung mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan korban untuk dirawat di RSUD dr Soetomo.
Namun, korban korban meninggal dunia, Kamis (22/11/2018), sekitar pukul 16.05 WIB.
"Kami harap masyarakat di Sampang percayakan kepada kepolisian supaya tidak sampai merembet ke persoalan lainnya," jelasnya.
• Aksi Pembobolan Brankas Toko di BG Junction Surabaya Terekam CCTV, Uang Rp 16 Juta Amblas
Sebelumnya, polisi menangkap pelaku penembakan terhadap Subaidi, Idris (30) warga Desa Tamberu Laok Kecamatan Sokobana, Kabupaten Sampang, Madura.
Saat itu, korban berada di jalan menuju ke rumah pasien yang akan pasang gigi.
Tiba-tiba di tengah jalan korban dan pelaku bertemu hingga berujung penganiayaan.
Korban ditolong warga dan dibawa ke Puskesmas Tamberu Barat pengawalan anggota Polsek Sokobanah setelah ditembak di bagian dada.
Adapun barang bukti yang diamankan polisi yaitu motor nopol M 4384 PU warna hitam, helm warna hitam milik korban, jaket kulit warna hitam milik korban, dan ponsel merek Vivo kondisi rusak berlubang diduga bekas tembakan.
Kemudian, ada pula tas warna hitam berisi peralatan gigi dan ranting dan daun yang ada noda warna merah diduga darah. (don).
• Kisah Supardi, Kakek Penjual Gamelan Mini di Surabaya, Derita Katarak & Dagang untuk Beli Obat Istri