Kecewa Kontraktor dan Uang Rp 610 Juta Tak Terbayar, Pemodal Bongkar Proyek Gedung SDN di Sidoarjo
Kecewa Kontraktor dan Rp 610 Juta Tak Terbayar, Pemodal Bongkar Proyek Gedung SDN di Sidarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Beberapa orang mendatangi proyek pembangunan gedung sekolah SDN Wadungasri di Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (28/11/2018).
Mereka yang mengaku sebagai pemodal dan penyuplai material itu berusaha membongkar proyek yang sudah berjalan lebih dari 60 persen tersebut.
Alasannya, mereka kecewa dengan kontraktor yang melaksanakan pembangunan ini karena tak kunjung membayar material yang diambil dan beberapa modal lain untuk kepentingan proyek tersebut.
• Ngaku Intel & Janji Nikahi Gadis, Polisi Gadungan Ini Tipu Guru di Madiun Hingga Ratusan Juta Rupiah
Mereka itu antara lain, Budiono warga Dukuh Menanggal Surabaya yang mengaku sebagai pemodal proyek ini, serta Wahdan Ma'ruf warga Nginden Surabaya yang selama ini menyuplai material ke proyek tersebut.
"Kami sudah keluarkan uang ratusan juta, tapi tak kunjung dibayar oleh pihak pelaksana. Ini bentuk kekecewaan kami," kata Budiono.
Proyek yang berjalan di sekolah itu adalah pembangunan tiga ruang di lantai dua. Proyek melalui dana APBD senilai Rp 468.258.000 itu tendernya dimenangkan oleh CV Sido Rejo.
• Risma Ultah ke 57, Wali Kota Surabaya yang Cepat Marah Dengan Segudang Prestasi, Inilah Kiprahnya
Diceritakan Budiono, dia awalnya didatangi seseorang bernama Muhadi yang mengaku pemilik CV Sido Rejo. Dia ditawari bergabung sebagai pemodal dalam proyek ini, dan kemudian mereka kerjasama.
Pada tahap awal, dia memberi uang fee sebesar 12 persen. "Bukan hanya proyek SD Wadungasri saja, Muhadi juga menawarkan kerjasama pada proyek pembangunan SD Bareng Krajan II krian, SD Sidorejo dan beberapa proyek penunjukan langsung lain. Saya kerjasama semuanya," urai dia.
Dalam perjalannya, komunikasi memburuk. Muhadi sulit dihubungi, dan ditemui juga sulit.
"Saya sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 610 juta, dan belum terbayar sama sekali," keluhnya.
• Baru Dipasang di Blitar, Patung Bung Karno yang Habis Anggaran Miliaran Langsung Diminta Dibongkar
Keluhan serupa juga disampaikan Wahdan Ma'ruf. Sudah banyak menyuplai material ke proyek, tapi tak kunjung ada pembayaran. Nilainya sekitar Rp 130 juta.
"Ditambah proyek di lokasi lain, kerugian saya sekitar Rp 215 juta," sebuah Wahdan.
Jengkel dengan itu, mereka pun mendatangi proyek yang sedang berlangsung di sekolah ini. Mereka berusaha membongkarnya. Tapi karena alasan etika dan melihat banyak anak-anak sekolah di sana, pembongkaran pun tidak sampai menyeluruh.
Ditanya tentang persoalan ini, seorang guru di SDN Wadungasri, Aziz mengaku belum paham betul terkait persoalan proyek pembangunan tersebut.
• Program Bantuan Pangan Non Tunai di Jombang Beri Paket Telur Busuk, DPRD Tuding Ada Permainan
Menurutnya, penambahan ruang kelas baru untuk SDN tersebut memang dibutuhkan.