Tak Disediakan Tempat Latihan di Ajang Asia Cantate 2018, Ubaya Choir Latihan di Lapangan

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbagai kendala dihadapi Ubaya Choir ketika mengikuti ajang Asia Cantate 2018, di Hongkong. Seperti yang dikatakan oleh Pelatih UKM Paduan Suara Ubaya, Bagus Paradhika.

Bagus mengungkapkan, bahwa Ubaya Choir tidak disediakan tempat latihan, bahkan pihaknya sudah meminta kepada panitia.

“Begitu sampai di Hongkong tempat latihannya nggak ada karena kami tidak dapat dari panitia. Padahal, kami sudah meminta sekitar enam sampai tujuh sesi tapi kami tetap tidak dikasih,” ungkapnya, Rabu, (5/12/2018).

Menurut Bagus, pihaknya menggelar latihan di kamar hingga di taman. Hal ini guna menjaga kesiapan mental dan latihan dari personil.

“Tapi kami berinisiasi mencoba nyari public space untuk berlatih,” terangnya.

Saat ditanya terkait kendala yang dihadapi oleh Ubaya Choir sejak persiapan, Bagus mengaku permasalahan tetap sama yakni kedisiplinan dan tempat.

Akan tetapi, pihak Ubaya sendiri mendukung penuh dengan memfasilitasi Ubaya Choir dan mendapat dukungan penuh dari Pemprov Jatim.

Terkait dua lagu tradisional yang dipilih, Bagus menjelaskan maksud pemilihan lagu dari Kicir-Kicir dan Janger. “Lalu lagu tradisionalnya bawakan Kicir-Kicir sebagai representasi ibukota negara. Untuk Janger karena pemahaman orang luar Bali itu Indonesia maka dari itu kami pilih,” katanya.

Bagus berharap, UKM Paduan Suara Ubaya terus menjaga pola latihan.

Hal tersebut dikarenkaan setiap tahun ada mahasiswa baru yang mendaftar ke UKM tersebut.

“Harapannya, kami sendiri dari UKM padus sudah ada pembinaan jadi dari anak baru kami sudah ada pola latihan tertentu. Insyaallah masih istiqomah prosesnya,” tandasnya.