Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pernikahan Petugas PMK Malang Pakai Tradisi Nozzle Pora dan Diarak Keliling Kota

Ferry yang sopir mobil pemadam kebakaran mendapatkan perlakuan istimewa di hari pernikahannya itu. Bak seorang pangeran, kedua mempelai diarak.

Editor: Sudarma Adi
SURYAMALANG.COM/RIFKY EDGAR
Tradisi Nozzle Pora yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran (PMK) Kota Malang kepada petugasnya yang menikah 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tanggal 8 Desember 2018 merupakan hari bahagia untuk Ferry Ramadhan (25) dan Izzati Fahrin Nisa (25).

Ferry yang merupakan sopir mobil pemadam kebakaran mendapatkan perlakuan istimewa di hari pernikahannya tersebut.

Bak seorang pangeran, kedua mempelai diarak keliling Kota Malang dengan menggunakan mobil Brandweer.

Mereka diarak mulai dari Sawojajar-Lapangan Rampal-Stasiun Malang Kota Baru-Alun-alun Tugu-Jalan Mojopahit-Alun-alun Merdeka-Jalan Arief Rahman Hakim-kawasan Comboran-Markas Dinas PMK Kota Malang.

Berstatus Badan Layanan Umum Daerah, SMKN 4 Kota Malang Bisa Kelola Usaha Tour and Travel Sendiri

Sebelum arak-arakan digelar, seluruh petugas PMK Kota Malang melakukan penjemputan di rumah mempelai perempuan di Jalan Kedoyo Timur, Mangliawan, Pakis untuk melakukan prosesi akad nikah.

Setelah itu, kedua mempelai diarak dengan menggunakan mobil Brandweer menuju rumah mempelai pria di Jalan Bingkil Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang.

Sesampainya di Kantor Dinas PMK Kota Malang, mereka melangsungkan tradisi Nozzle Pora.

Nozzle Pora sendiri merupakan sebuah tradisi yang sering dilakukan keluarga Dinas PMK Kota Malang ketika ada seorang petugas yang sedang menikah.

Berbeda dengan prosesi Pedang Pora untuk anggota TNI, Nozzle merupakan alat penyemprot air yang digunakan saat memadamkan kebakaran.

Pemkot Terus Berbenah agar Malang Ramah Difabel, Sarana Jalan Jadi Perhatian Serius

Kemudian, kedua mempelai harus lewat di bawah Nozzle sebelum menuju ke kursi pelaminan sebelum duduk di singgasana.

Ferry mengatakan, sedikit grogi ketika diarak keliling Kota Malang.

Ia mengaku, menjadi petugas pemadam kebakaran (Damkar) harus siap mental dalam kondisi apapun walaupun tadinya sempat grogi.

"Tradisi ini (arak-arakan keliling kota) sudah lama dilakukan. Saya sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari walaupun agak nervous," ucapnya, Sabtu (8/12/2018).

Sementara itu, Jose Bello Kepala UPT Dinas PMK Kota Malang mengatakan, tujuan dari tradisi Nozzle Pora sudah tiga kali dilakukan di Dinas PMK Kota Malang.

Bello menambahkan, tradisi tersebut juga untuk memotivasi anggota agar lebih giat dan meningkatkan kinerja serta pelayanan kepada masyarakat.

"Kita harus tingkatkan profesionalisme kerja dan harus mempunyai jiwa korsa," tegasnya.

Dalam arak-arakan tersebut, Dinas PMK Kota Malang mengerahkan 12 personel dengan membawa 3 unit mobil pemadam kebakaran dan diikuti oleh 45 anggota. RIFKY EDGAR

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved