Lewat Tulungagung Local Pride, Bersatu Memromosikan Produk Lokal Buatan Anak Muda Tulungagung
Sejumlah anak muda tengah menata pakaian di sebuah stand di Stadion Lembu Peteng, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (9/12/2018) sore. Mulai dari kaus,
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah anak muda tengah menata pakaian di sebuah stand di Stadion Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (9/12/2018) sore. Mulai dari kaus, swater dan jaket.
Mereka adalah komunitas Tulungagung Local Pride yang menjual produk pakaian asli Tulungagung. Tulungagung Local Pride terdiri dari tujuh merek yang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda.
Mereka adalah Tagko Apparel, Tomntynien (TMTN), Bacteria, MYR MNR (mayor minor), Oxuno, Handstory, dan Hobbies. Ketujuh merek ini dimiliki oleh anak muda yang berbeda.
“Secara bisnis setiap merek memang saingan. Tapi kami di sini bersatu untuk bersama-sama memromosikan produk Tulungagung,” ujar Zainal Wava dari TMTN, salah satu pendidi Tulungagung Local Pride kepada TribunJatim.com.
Lanjut Zainal, semua produsen yang bergabung mempunyai vendor sablon sendiri. Mereka masing-masing juga adu kreatif untuk produknya.
• Tol Paspro Jadi Tol Terbaik se-Indonesia Kategori KPBU
Sasaran pasar yang diincar adalah kalangan anak muda. Namun diakui, untuk melakukan promo dan penetrasi pasar sendiri-sendiri sangat berat.
Butuh sokongan modal besar untuk melakukan promosi. Karena itu tujuh anak muda produsen pakaian asli Tulungagung ini bersatu.
“Kami baru bersatu dan bergabung dalam Tulungagung Local Pride 1 Desember lalu. Efektivitas promo yang dilakukan bersama-sama sangat terasa,” ungkap Zainal kepada TribunJatim.com.
Zainal sempat menyebut jumlah puluhan juta, hasil penjualan tujuh merek ini. Sebuah angka yang cukup sulit jika dilakukan sendiri-sendiri.
Karena itu Zainal dan kawan-kawan juga membuka diri bagi produsen sejenis untuk bergabung. Bahkan juga menyasar komunitas lain, seperti skater dan komunitas musik di Tulungagung.
• Dua Siswi SMP yang Terlibat Baku Hantam di Bawean Gresik Sepakat Damai
Bergabungnya lintas komunitas juga ikut membantu promosi. Zainal yakin, produk asli Tulungagung bisa menjangkau anak muda dengan pangsa pasar yang sangat luas.
“Misalnya MYR MNR dan Bacteria sudah sangat terkenal di Madiun. Kaus distro seperti ini sudah terbentuk pangsa pasarnya,” tambah Zainal kepada TribunJatim.com.
Salah satu keunggulan pakaian yang diproduksi distro (distribution store) adalah produksi yang terbatas. Satu desain hanya dibuat 12 hingga 24 buah.
Sehingga kemungkinan bertemu dengan orang yang mengenakan pakaian serupa semakin kecil. Desain yang dibuat juga sangat mewakili jiwa anak muda.
Selain indah juga unik, mempunyai pembeda dengan desain pakaian pabrikan. Satu-satunya tantangan bagi Zainal dan kawan-kawan adalah kreatif membuat desain kekinian yang diminati anak muda.