32 Sekolah di Jatim Terima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan Kantin Sekolah
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI memberikan penghargaan Bintang Satu Keamanan Pangan Kantin Sekolah pada 32 sekolah di Jatim, Selasa (11/12/2018).
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI memberikan penghargaan Bintang Satu Keamanan Pangan Kantin Sekolah pada 32 sekolah di Jatim, Selasa (11/12/2018).
Penghargaan bintang satu ini diberikan karena sekolah telah mampu menjaga higienis makanan yang dijual di sekolah.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI,Dewi Pramitasari mengungkapkan sekolah menjadi sasaran pembinaan keamanan pangan oleh BPOM karena waktu anak-anak paling banyak di sekolah.
Sehingga untuk membentuk generasi muda yang sehat dan cerdas harus ada konsumsi pangan yang aman.
"Dari 32 yang mendapatkan penghargaan ini dari 9 kota dan kabupaten. Mulai dari SD,SMP dan SMA baik negeri dan swasta. Mereka merupakan sekolah yang memiliki kantin dan mampu mempraktekkan keamanan pangan di sekolah," rainya kepada TribunJatim.com.
Dikatakannya, jajanan yang memenuhi syarat diantaranya tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan higienis.
Selain di kantin, pihaknya juga melakukan sampling jajanan di sekolah, dan kemudian dilakukan pembinaan pada pedagang keliling.
• 2 Jam Proses Negosiasi, Tuntutan Aliando Akan Dijawab Dalam Kurun Waktu 3 x 24 Jam
"Jika hasilnya memenuhi syarat berarti memang sudah sadar keamanan pangan,"urainya.
Dewi mengungkapkan masih banyak ditemukan jajanan pangan yang mengandung bahan berbahaya.
Baik faktor kesengajaan dan juga ketidaksengajaan karena pedagang tidak tahu bahan berbahaya itu tidak boleh ada dalam bahan pangan.
• BREAKING NEWS: 10 Anggota DPRD Malang Yang Menjadi Tersangka KPK Tiba di Kejati Jatim
"Program pengawasan jajanan anak ini masuk dalam program prioritas nasional. Sehingga setiap tiga bulan harus ada laporan perkembangan pangan jajanan anak ke kantor presiden,"paparnya.
Program pembinaan sekolah ini merupakan tahap petama di 10 provinsi. Di jatim ada 38 kab dan kota, dan dilakukan pembinaan prioritas di 10 kabupaten dan kota. (Sulvi Sofia/TribunJatim.com)