Puluhan Petugas Keamanan dan Kesehatan Pamekasan Ikut Latihan Tanggab Banjir
Petugas Gabungan mengikuti pelatihan tanggap bencana alam di Area Monunem Arek Lancor Kabupaten Pamekasan, Kamis (13/12/2018).
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Gabungan Anggota TNI Kodim, Polisi, SAR Brimob, BPBD, Tagana, Dinkes, RSU, Dishub, Dinsos dan Puskesmas Kota Pamekasan, mengikuti pelatihan tanggap bencana alam di Area Monunem Arek Lancor Kabupaten Pamekasan, Kamis (13/12/2018).
Latihan gabungan Penanggulangan Bencana Alam akan berlangsung selama lima hari terhitung dari tanggal 10-15 Desember 2018 yang dipusatkan di Monumen Arek Lancor Kabupaten Pamekasan.
Letkol Infantri Suroto Kasiop Korem 084/PASCARAJAYA mengungkapkan, latihan ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan serta menguji kesiap-siagaan dalam upaya penanggulangan bencana alam di daerah.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan kerja sama antar instansi di Kabupaten Pamekasan dalam penanganan bencana alam.
(Muharom Rusdiana Sebut Keputusan Persebaya Perpanjang Kontrak Djadjang Nurdjaman Sudah Tepat)
(15 Topik Pencarian Teratas di Google Search Indonesia Sepanjang 2018, Piala Dunia Rusia Terbanyak)
"Karena akhir-akhir ini musim hujan, yang di khawatirkan di daerah Jl. Trunojoyo Pamekasan tepatnya di sungai Gherre Manjeng takut terjadi banjir bandang," Ucap Suroto.
"Kami berfokus pada penyelamatan korban dan pengungsi berjalan sesuai dengan protap yang ada," tambahnya.
Di Kabupaten Pamekasan terdapat tiga potensi bencana alam, seperti longsor, angin puting beliung, dan banjir bandang.
"Kami sudah melaksanakan simulasi penanganan bencana evakuasi korban bencana alam yang harus dirujuk kerumah sakit dan yang hanya di tampung di tempat penampungan. Materi hari ini penanganan korban banjir bandang," tegas Suroto.
Reporter: TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
(Muharom Rusdiana Sebut Keputusan Persebaya Perpanjang Kontrak Djadjang Nurdjaman Sudah Tepat)
(Pahami Lima Aturan Baru BPJS Kesehatan Ini, Jika Tak Mau Layanan Kesehatan Dihentikan)