Karir TGB Disebut Bakal Lebih Berkembang Saat Masuk ke Golkar karena Tak Ada Tokoh Sentral
Padahal, beberapa hari sebelum pengumumannya masuk Golkar, TGB juga sempat dikabarkan masuk Partai Nasdem.
TRIBUNJATIM.COM - Meski sebelumnya dikabarkan telah masuk ke Partai NasDem, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, yang merupakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya bergabung ke Partai Golkar.
Sebelumnya, TGB merupakan politisi Partai Demokrat.
Padahal, beberapa hari sebelum pengumumannya masuk Golkar, TGB juga sempat dikabarkan masuk Partai Nasdem.
Namun TGB langsung membantah kabar tersebut.
Pilihan TGB yang jatuh pada Partai Golkar karena kondisi partai tersebut dinilai lebih dewasa dibanding partai lain.
Hal ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
• Kemungkinan Kecil Pakde Karwo Susul TGB ke Partai Golkar
"Menurut saya salah satu pertimbangannya karena Golkar ini partai yang paling dewasa kalau menurut saya. Artinya Golkar ini tidak perlu figur sentral lagi dalam menjalankan partainya," ujar Hendri ketika dihubungi, Senin (24/12/2018).
Tanpa adanya tokoh sentral, siapapun bisa menjadi ketua umum di Partai Golkar.
Partai beringin tersebut memang sudah beberapa kali berganti ketua umum seperti Setya Novanto dan Airlangga Hartarto.
Dia membandingkan dengan kondisi partai lain seperti Megawati dan PDI-P, Prabowo Subianto dan Gerindra. Dengan kondisi itu, TGB dinilai lebih bisa berkembang di Golkar.
Jika ada jalannya, kata Hendri, bukan tidak mungkin suatu saat nanti TGB menduduki posisi ketua umum.
"TGB merasa dirinya lebih bisa berkembang dan bisa lebih berkarier politik di partai beringin itu dibandingkan dengan Nasdem yang masih memiliki tokoh sentral di sana. Kan Nasdem apa-apa pasti Surya Paloh," ujar Hendri.
Tanpa tokoh sentral ini, karier politik TGB bukan hanya lebih cemerlang.
Namun TGB juga lebih leluasa berkarya di partai tersebut. Sebab semua kebijakan tidak ditentukan oleh tokoh sentral seorang.
"Saya rasa dengan itu TGB justru bisa sangat berperan di Golkar. Apalagi Golkar juga butuh sosok seperti TGB. Ulama besar, pernah jadi pemimpin daerah," kata dia.