Bambang Suryo Bantah Tudingan Match Fixing, Ngaku Sengaja Jebak PS Ngada dan Ingin Sepakbola Bersih
Inilah pengakuan lengkap Bambang Suryo soal tudingan match fixing oleh Komdis PSSI.
Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bambang Suryo menilai Komdis PSSI periode saat ini, kurang paham dalam menjalankan prosedur yang ada.
Menurut BS sapaan akrabnya, hal ini tercermin dari langkah-langkah yang terjadi hingga akhirnya ia divonis mendapat hukuman larangan seumur hidup di sepak bola Indonesia.
Sebelumnya pada tahun 2015 BS pernah mendapat sanksi serupa, namun mendapat pemutihan dari Ketum PSSI saat ini, namun bagi BS vonis yang diberikan padanya pada 2015 lalu karena kasus match fixing itu, dinilai lebih manusiawi dan sesuai prosedur dibanding kinerja Komdis sekarang.
"Bedanya saat tahun 2015 dan komdis yang sekarang itu, dulu itu saya dipanggil dulu, lalu saya dikirimi surat soal keputusan sanksi, yang berisi kena skorsing seumur hidup. Jadi ada tahapannya. Kalau sekarang ini saya tidak dikirimi apa-apa, dipanggil saja tidak," kata Bambang Suryo, Jumat (28/12/2018).
• Bambang Suryo Mengaku Kerap Diteror, Istri Ditelepon Orang Tak Dikenal hingga Rumah Dilempari Pot
Tak hanya merasa tidak dipanggil dan tidak menjalani sidang sebelumnya, BS justru mengaku pihaknya hingga kini juga belum mendapat surat pemberitahuan soal sanksi yang dia dapat karena dugaan percobaan match fixing pada PS Ngada Vs Metro FC itu.
Dirinya mengaku mengetahui ia di sanksi dari media sosial dan juga grup WhatsApp sepak bola Indonesia yang anggotanya terdiri atas wasit, pemain dan suporter.
"Saya juga kaget, saya saja tidak dikasih tahu sebelumnya, justru di blow up di masyarakat, medsos dan media dan ke semua tim Liga 3. Kalau saya menilai kinerjanya, lebih baik yang dulu. Sekarang tidak ada panggilan, tidak ada apa langsung divonis," jelasnya.
Rencananya dalam waktu dekat saat ia telah menerima surat putusan dari Komdis, BS akan mengajukan banding dan mengirim somasi untuk Komdis PSSI selaku pihak yang mengeluarkan putusan.
• Bambang Suryo Dihukum PSSI Seumur Hidup, Sebut Hukuman Sebagai Dagelan Tak Lucu & Penuh Kejanggalan
Mengaku sengaja jebak PS Ngada
Bambang Suryo Manajer Persekam Metro FC membantah tudingan Komdis PSSI bahwa ia masih aktif dalam kasus match fixing.
BS panggilan akrabnya mengatakan ia terakhir terlibat dalam match fixing pada 2015, setelah itu ia tobat.
Ia kini memiliki misi untuk membongkar kasus match fixing di sepak bola Indonesia.
Namun pada tahun 2018 ini, tepatnya pada bulan Desember, BS kembali mendapat hukuman seumur hidup dari Komdis PSSI, setelah dinyatakan terbukti melakukan upaya match fixing kepada PS Ngada di babak 32 Besar Liga 3.
• Bambang Suryo Ungkap Alasan Tak Penuhi Panggilan Komdis PSSI dan Pilih Datangi Mata Najwa
Dari keterangannya BS mengaku sengaja melakukan itu untuk menjebak PS Ngada, dan membuktikan apakah PS Ngada melakukan match fixing atau tidak.
"Saya lakukan itu untuk mengetahui PS Ngada ini terlibat match fixing atau tidak, karena saya hanya ingin membentuk sepak bola ini bersih dengan cara itu. Nyatanya Komdis menganggap itu celah kesalahan saya dan saya dihantam di situ. Saya jadi korban," kata Bambang Suryo, Jumat (28/12/2018).