Rumah Politik Jatim
Ada Kader yang Membelot Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin, PAN Jatim Ungkap Ada Tekanan dari Luar Partai
PAN Jatim ungkap ada tekanan dan paksaan dari luar partai terkait sejumlah kader yang tak solid dukung Prabowo-Sandiaga
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) optimistis kadernya cukup solid mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang.
PAN menilai, kader yang bermain dua kaki disebabkan karena desakan dari luar partai, bukan sekadar inisiatif pribadi.
Anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jatim, Didik Setyobudi mencontohkan beberapa kader di luar Jatim, di antaranya PAN Riau yang membelot ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Mereka yang membelot sebenarnya cenderung karena ada tekanan dari luar partai," kata Didik kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com), Sabtu (29/12/2018).
• PAN Jatim Sebut Desakan Agar Amien Rais Mundur Sebagai Obrolan Warkop: Kami Tahu Semua Permainan Itu
"Kita yang di luar saja tahu lah bagaimana instrumen yang dipakai kubu sebelah untuk memaksa kader rival memberikan dukungan ke mereka," lanjutnya.
Meskipun cukup solid mendukung Prabowo-Sandi, Didik tak memungkiri masih ada beberapa kader yang lebih mengutamakan Pileg dibanding Pilpres.
Menurut Didik, sikap itu disebut tak menguntungkan bagi partai, termasuk caleg yang bersangkutan.
Sebab, masyarakat menitipkan harapan perubahan di kandidat presiden, bukan di partai politik, temasuk para caleg.
• Pengamat iPol Indonesia: Sulit Melepaskan PAN dari Sosok Amien Rais
Sehingga, apabila ikut menyosialisasikan capres, maka akan sekaligus meningkatkan elektabilitas para caleg yang bersangkutan.
"Bahasa rakyat yang seperti ini yang harus dibaca caleg. Bukan sekadar memikirkan diri sendiri," ujar Didik.
Ia tak memungkiri, bahwa pada Pemilu 2019 serentak mendatang, tantangan para caleg cukup berat.
Sebab, masing-masing caleg harus berkompetisi bukan hanya dengan rekan satu partai namun juga caleg lain dari satu koalisi maupun rival koalisi.
• PAN Jatim Tolak Usulan Amien Rais Mundur dari Ketua Dewan Kehormatan
"Solusinya, lima partai (oposisi) itu harus sama-sama. Nafasnya harus senada dengan harapan masyarakat. Saya kawatir, ambisi sesaat tiap parpol justru tidak mendapat simpati masyarakat," tuturnya.
Menurut Didik, partai oposisi sebenarnya memiliki lebih banyak bahan untuk menarik antusias masyarakat.
"Ada banyak isu perubahan yang bisa diangkat oleh para caleg," ujar Didik.