Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tampilkan Seni Tari Perang di Manggarai Festival II, IKEMAS: Semoga Bisa Tuntaskan Rindu Perantau

Ikatan Keluarga Manggarai Surabaya (IKEMAS) gelar Manggarai Festival II di Lapangan Bogowonto Surabaya, Minggu (6/1/2019).

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kedua petarung Seni Caci saling serang. Satu pemain membawa Tameng, lainnya membawa Larik (Alias pecut) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ikatan Keluarga Manggarai Surabaya (IKEMAS) gelar Manggarai Festival II di Lapangan Bogowonto Surabaya, Minggu (6/1/2019).

Festival kedua itu dimulai sejak tahun lalu, hanya saja di tahun 2019 lebih spesial.

Karena pihak penyelenggaraan mengadakan Kesenian Caci yang sakral dan terkenal dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Caci merupakan seni tari perang yang dimainkan sepasang laki-laki.

Keduanya bertarung melawan satu sama lain menggunakan cambuk dan perisai.

Seni tari perang itu lazim dimainkan masyarakat Manggarai sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan atas hasil panen.

Ada Festival Nasi Pecel Pincuk di Nganjuk, Ratusan Warga Nikmati Makan Sambil Lesehan

Ketua Seksi Seni dan Budaya IKEMAS, Yohanes Habur (50) sengaja menampilkan Kesenian Caci di perayaan Manggarai Festival tahun ini.

Ia mengaku ingin menuntaskan rasa rindu terhadap nuansa kesenian kampung halaman warga Manggarai yang sedang merantau di Surabaya.

"Selain itu kami juga ingin lestarikan Seni ini meskipun berada di tanah rantau," tukasnya pada TribunJatim.com

Bukan cuma Seni Tari Perang Caci saja yang dimainkan, ada juga kesenian lainnya akni Seni Tari Sae dan Tarian Dundung Take.

Seni tari yang sakral, dimainkan oleh laki-laki dan perempuan.

Semua tarian itu dimainkan dengan iringan musik Kesenian Musik Gong & Gendang.

Yohanes menerangkan, gerakan dari para penari mengikuti tabuhan suara musik Gong & Gendang yang dimainkan oleh kelompok musik khusus dari Manggarai.

20 Seniman Banyuwangi Diundang di Festival Terbesar Timur Tengah, Suguhkan Seni Hadrah dan Kuntulan

"Para petarung juga saat menyerang lawannya harus mengikuti ritme lantunan musik yang dibunyikan," laniut Yohanes.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved