Evaluasi Simulasi Kebakaran, Irvan Widyanto Imbau Warga untuk Bongkar Gapura dan Polisi Tidur
Kasat PMK Surabaya Irvan Widyanto menghimbau warga RW 6, Jepara, Bubutan, Surabaya, untuk bongkar gapura yang tingginya kurang dari tiga meter.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasat PMK Surabaya Irvan Widyanto menghimbau warga RW 6, Jepara, Bubutan, Surabaya, untuk bongkar gapura yang tingginya kurang dari tiga meter.
Hal itu dimaksudkan, agar saat terjadi situasi darurat seperti kebakaran, mobil truk PMK Surabaya tidak terhambat.
Selain itu, Irvan juga menghimbau agar polisi tidur atau markah kejut yang ada di sepanjang jalan Gang RW 6, tidak terlalu tinggi.
Ternyata, polisi tidur yang terlalu tinggi berpotensi hambat laju kecepatan kendaraan PMK Surabaya.
"Saya sarankan itu dibongkar karena bisa ganggu mobil damkar kalau ada kebakaran," katanya seraya telunjuk tangan kirinya mengarah ke bangunan gapura di dalam Gang RW 6, Selasa (8/1/2019).
• Petugas PMK Surabaya Lakukan Pemetaan Wilayah untuk Temukan Sumber Air Sesudah Simulasi Kebakaran
Mendengar pesan dan himbauan dari Irvan Widyanto Kasat PMK Surabaya, Arief selaku Ketua RT 4 mengaku akan laksanakan perintah itu.
Imbauan itu, disadari oleh Arief ternyata penting, karena mobil PMK Surabaya bisa terhambat bila polisi tidur ukurannya besar-besar dan gapura jalan tingginya kurang dari tiga meter.
"Kalau sudah ada aturan dan intruksi dari pimpinan seperti ini, kan enak, semua jelas, warga tidak akan sembarangan membuat bangunan di kampungnya," kata Arief.
Mewakili warganya, ia berterimakasih pada PMK Surabaya telah dipandu dan diberi fasilitas latihan tanggap darurat kebakaran yang sangat penting.
"Terima kasih, kami kini tau langkah yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran," tandasnya.