Minim Penumpang, Wings Air Tak Lagi Terbang Tiap Hari ke Sumenep
Minimnya animo masyarakat untuk terbang ke Sumenep dan dari Sumenep ke Surabaya, berakibat pada berkurangnya jadwal penerbangan maskapai Wings Air
Penulis: Moh Rivai | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Minimnya animo masyarakat untuk terbang ke Sumenep dan dari Sumenep ke Surabaya, berakibat pada berkurangnya jadwal penerbangan maskapai Wings Air yang sebelumnya setiap hari, menjadi 4 kali dalam seminggu.
Bahkan pada hari Rabu (9/1) dan Kamis ( 10/1/2019) penerbangan dari Surabaya ke Sumenep PP sudah tidak ada penerbangan.
Akibanya, puluhan penumpang yang sudah kadung terlanjur sampai ke Bandara Trunojoyo Sumenep, terpaksa pulang dan menilihi menempuh perjalanan lewat darat. Mereka kecewa karena peniadaan penerbangan selala dua hari ini tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“ Walaupun kami memang belum booking tiket, tetapi karena biasanya kami beli tiket di bandara, ya terpaksa kami ke Surabaya lewat darat,” ujar Wahyudi, calon penumpang asal Pasean Pamekasan, kepada Surya di Bandara Trunojoyo, Sumenep, Kamis (10/1/2019).
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Indra Triyantono di Sumenep, membenarkan bahwa pihak maskapai penerbangan satu-satunya ke Sumenep yakni Wings Air dengan sangat terpaksa mengurangi jadwal penerbangan dari Surabaya ke Sumenep PP.
Alasannya, tentu karena semakin hari penumpang yang ke Sumenep dan masyarakat Sumenep yang menggunakan jasa pesawat terbang semakin sepi.
• Fakta Baru Prostitusi Artis Terungkap, Alur Vanessa Angel Ditawarkan hingga Transaksi Capai Rp 2,8 M
• Sule Blak-blakan Sudah Pacaran, Naomi Zaskia Malah Sebut Cuma Teman dan Tak Berkomentar Banyak
• Mayangsari Pamer Foto Mesra dengan Bambang Trihatmodjo, Sebut Sang Suami dengan Panggilan Sayang Ini
“ Tentu ini menjadi pertimbangan pihak maskapai, bilamana di jalur yang sepi penumpang itu harus dikurangi jadwal terbangnya,” papar Indra kepada Surya, Kamis (10/1/2019).
Tidak saja jalur penerbangan ke Sumenep, ke beberapa jalur penerbangan di tanah air seluruh Indonesia juga dikurangi jadwal terbangnya. Semua itu dikarenakan kost untuk sekali terbang sangat besar, sementara penumpangnya terus merosot.
“Ya termasuk jalur ke Sumenep ini yang dikurangi. Karena masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan di Sumenep sangat minim,” tegas Indra kepada Tribunjatim.com.
Ditanya apakah ada kemungkinan jalur penerbangan ke Sumenep bisa ditutup kalau terus menerus merosot, Indra berfikir masih tetap ada.
Karena mungkin pada masa-masa sekarang animo masyarakat memang minim, tetapi sesuai berkembangnya waktu dan butuhnya perjalanan cepat dari Sumenep ke Surabaya, penumpang pesawat terbang bisa pulih seperti sediakala, atau bisa ada penerbangan tambahan.
Nurus Salam, anggota DPRD Sumenep, mengaku perihatin dengan dikuranginya jadwal penerbangan dari Bandara Trunojoyo Sumenep, oleh karena minimnya penumpang. Sementara Pemkab Sumenep sendiri sedang galak-galaknya mengkampanyekan datang dan berwisata ke Sumenep melalui program Visit Sumenep.
“ Ini sungguh berbanding terbalik, antara ambisi dan kondisi fasilitas di Sumenep. Khususnya alat transfortasi seperti pesawat terbang ke Sumenep,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh oleh Pemkab Sumenep, karena salah satu andalan program visit Sumenep 2018 kemarin, ya karena adanya fasilitas penerbangan tiap hari ke Sumenep.
Semangatnya ada penembahan jam terbang yang tidak hanya satu kali bahkan pemkab minta dua kali penerbangan dalam sehari, justru kini jadwal terbang tiaphari malah dikurangi menjadi 4 kali dalam seminggu.