Pria di Blitar Bacok Temannya Pakai Parang karena Cemburu, Rebutan Wanita Padahal Sudah Berkeluarga
Sigit (35), bapak dua anak asal Dusun Munggahan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar ditangkap polisi akibat membacok temannya.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sigit (35), bapak dua anak asal Dusun Munggahan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar ditangkap polisi akibat membacok temannya sendiri, Setiono (32).
Setiono, bapak satu anak asal Desa Ngandri, Kecamatan Binangun itu terkapar setelah dibacok menggunakan parang oleh Sigit.
Ia mengalami luka bacok yang banyak di kepalanya, dan harus dirawat di rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Kesamben.
Sigit baru ditangkap di Jalan Brongkos, Kecamatan Kesamben, Kamis (10/1/2019) dini hari, setelah sempat kabur lima hari.
"Saat ini, pelaku sudah kami amankan setelah kabur dengan tanpa tujuan," kata Kapolsek Binangun, AKP Hartomo.
• Satpol PP Sudah Menyegel 8 Karaoke di Kota Blitar, Pemkot Mulai Lakukan Evaluasi ke Lapangan
Menurutnya, kasus penganiayaan itu terjadi di dekat rumah korban, Jalan Desa Ngadri, Minggu (4/1/2019) malam.
AKP Hartomo memaparkan, kejadian bermula saat pelaku datang berdua dengan temannya, Rio (24), dengan mengendarai sepeda motor.
Begitu bertemu korban, mereka nongkrong hingga menjelang larut malam.
Masalah mulai muncul ketika Nanin (21), seorang wanita yang tak lain teman korban dan pelaku datang.
Ia datang sekitar pukul 23.00 WIB.
Nanin yang rumahnya di Desa Ngempul, Kecamatan Binangun, datang dengan mengendarai sepeda motor.
Saat itu, tiba-tiba pelaku terlihat seperti menyembunyikan kemarahannya tatkala melihat Nanin diajak keluar korban dengan dibonceng sepeda motor.
"Meski pelaku tak langsung marah, namun ia tiba-tiba pulang beberapa menit setelah korban keluar. Sementara temannya (Rio) ditinggal di tempat nongkrong yang ada di tepi jalan desa itu," ungkap Hartomo.
• Terluka, Ikan Lumba-lumba Terdampar di Pantai Serang Blitar
Namun, pelaku rupanya pulang untuk mengambil parang.
Sebab, saat kembali ke tempat nongkrongnya itu, ia sudah membawa benda tersebut.