Warga Kampung Jambangan Ubah Tempat Pembuangan Sampah jadi Taman Warna-Warni
Warga Jambangan RT 2 RW 3, sebuah lahan kosong yang tadinya hanya dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah, disulap menjadi Taman Warna-warni.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tangan warga Jambangan RT 2 RW 3, sebuah lahan kosong yang tadinya hanya dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah, disulap menjadi Taman Warna-Warni.
Proyek taman yang kini menjadi tempat nongkrong para warga ini, dimulai oleh Muriyani (50), sejak ia diangkat menjadi pasangan ketua RT sekaligus ketua PKK pada tahun 2016.
"Awalnya lahan ini adalah tempat pembuangan sampah. Nah, sejak saya diangkat menjadi ketua RT, saya bertekad, bagaimana caranya punya gang yang enak dilihat," tuturnya.
Sebelum memasuki Taman Warna-Warni, pengunjung pertama-tama harus melewati sebuah gang terlebih dahulu, yang tak kalah cantik dengan tamannya.
Rupanya, Muriyani ingin warga maupun tamu yang melewati gang-gang RT-nya untuk memiliki kesenangan tersendiri.

Tak tanggung-tanggung, perempuan yang mengaku sebagai seniman lapangan tersebut dibantu oleh warga lainnya, Ryan dan Jon, berhasil mengubah tiga gang RT menjadi penuh warna.
Hampir seluruh bagian rumah warga dilukis dengan motif bunga maupun ilustrasi kegiatan warga, ditambah dengan hiasan warna-warni menjuntai dari rumah ke rumah, yang terbuat dari tutup botol bekas.
"Semua bahan untuk menghias gang dan juga taman, itu daur ulang. Bahkan bambu maupun kayu yang kami pakai untuk mendirikan pondok-pondok kecil ini tidak ada yang beli, kami dapat dari sisa-sisa warga yang sedang renovasi rumah," jelasnya.
Lahan yang tadinya dijadikan tempat pembuangan sampah pun turut dilukis dan dihias.
Dinding bagian kanan-kirinya dilukis pemandangan, dan dipercantik oleh ban-ban bekas yang sudah dicat dalam berbagai warna oleh Muriyani.
Ada sebuah ayunan yang bisa dipakai dua orang, bagian atapnya dihiasi botol plastik bekas, dicat warna hijau, merah, kuning, biru, merah dan ungu.
Di bagian kanan taman, terdapat pojok baca yang berhias ratusan sendok plastik warna-warni, yang dibuat sebagai gantungan di depan dan atas pondok.

"Ini sendoknya saya minta dari warga. Jadi kalau habis ada acara yang membawa pulang nasi kotak, kan biasanya di dalam nasi kotak ada sendok plastiknya. Nah, daripada dibuang, saya bilang ke warga untuk memberikannya pada saya. Lalu saya cat warna-warni seperti ini," paparnya.
Menurut Widodo (35), yang juga ketua RT, pencapaian seperti ini bisa diraih karena adanya kemauan bersama dari warga.
Bahkan, lanjutnya, lahan yang tadinya dihindari warga, kini justru sering dijadikan tempat berembuk sekaligus bersantai bagi anak-anak sampai dewasa.
"Tadinya kami termotivasi untuk ikut lomba, maka harus berbenah. Kemudian seluruh warga komitmen, dan mau sama-sama menyempurnakan di berbagai aspek mulai dari penghijauan sampai sosial. Ini semua bisa terwujud karena gotong-royong, dan swadaya masyarakat," pungkasnya