Musim Hujan 2019, Penderita Demam Berdarah Dengue di Kota Surabaya Turun sampai 71 Persen
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menanggapi data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang menyebut penderita DBD di Jawa Timur meningkat 47 persen.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menanggapi data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang menyebut bahwa penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur meningkat 47 persen di musim hujan tahun Januari 2019 dibandingkan musim yang sama di tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, berbeda dengan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur yang menyebutkan kenaikan tren penderita DBD di Provinsi Jawa Timur, khususnya Surabaya, justru mengalami penurunan drastis.
Fenny, begitu ia biasa disapa, menyebutkan, di bulan Januari 2019 ada sebanyak 12 orang menderita DBD di Surabaya.
• Seluruh Tempat Kerja di Kota Surabaya Bakal Ditetapkan Jadi Kawasan Tanpa Rokok
• Permudah Kendaraan Petugas Lakukan Evakuasi, Jalan Jagir Arah Rungkut Diblokade Satu Lajur
"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, angka penurunannya drastis, sampai 71 persen. Tahun lalu di bulan Januari ada sebanyak 42 orang penderita DBD, tahun ini hanya 12 orang penderita," kata Fenny, Selasa (22/1/2019).
Sebanyak 12 orang penderita DBD di Surabaya untuk bulan Januari 2019 ini sifatnya menyebar, tidak menumpuk di satu wilayah.
Sehingga kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terus dilakukan pemaksimalan di seluruh wilayah, terlebih memasuki musim hujan.
• Asisten Pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro Komentari Wacana Tanpa Penonton Hadapi Persinga Ngawi
• Waspada Demam Berdarah, Warga Wonorejo Surabaya Kerja Bakti Bersihkan Selokan dan Jalan Rusak
Lebih lanjut, penurunan angka penderita DBD ini dikatakan Fenny bisa terwujud atas upaya keras Pemkot Surabaya bersama warga Surabaya yang rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di setiap kelurahan, RW dan RT.
Kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali.
Dengan rutin, kegiatan PSN ini dilakukan secara maksimal dengan semangat agar warga Surabaya bebas DBD.
Tidak hanya itu, keberhasilan langkah PSN ini juga dibuktikan dengan menurunnya angka penderita DBD di Surabaya yang meninggal dari tahun ke tahun.
• Cari Warga Surabaya di Sungai, Pasukan Khusus Marinir Diterjunkan, Saksi Ungkap Momen Korban Lenyap
• Kunjungan Kerja ke Surabaya, Wali Kota Cirebon: Bu Risma Mampu Menggerakkan ASN dengan Metodenya
"Di tahun 2017 ada sebanyak sebanyak 2 orang penderita yang meninggal. Di tahun 2018 ada 1 orang penderita yang meninggal. Di tahun 2019 semoga tidak ada penderita DBD yang meninggal, itu tekad kami," tegasnya.
Pihaknya terus aktif melakukan pembinaan pada juru pemantau jentik nyamuk dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di kampung-kampung.
Terutama juga di lingkungan yang padat penduduk. (Surya/Fatimatuz Zahroh)