Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Waspada Demam Berdarah, Warga Wonorejo Surabaya Kerja Bakti Bersihkan Selokan dan Jalan Rusak

Wilayah Kelurahan Wonorejo Surabaya terkenal akan wisata mangrovenya yang telah dikembangkan Pemerintah Kota Surabaya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Dwi Prastika
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Warga binaan Puskesmas Medokan Ayu, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, mengikuti gerakan anti nyamuk dengan cara menanam ratusan tanaman lavender di kampung Wonorejo sebagai langkah waspada terhadap demam berdarah dengue (DBD), Senin (21/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wilayah Kelurahan Wonorejo Surabaya terkenal akan wisata mangrovenya yang telah dikembangkan Pemerintah Kota Surabaya.

Namun, tak hanya wilayah wisata, kawasan Wonorejo juga didominasi tambak dan sungai karena berdekatan dengan laut.

Masih banyaknya lahan kosong di area permukiman warga juga membuat banyaknya genangan air muncul saat musim penghujan.

Tunggu Izin Dirut PT KAI, Palang Pintu Kereta di Ketintang Baru Selatan Surabaya Belum Beroperasi

Hal ini juga bisa memicu perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Eko Endang Suhartatik, RT 6/RW 8, kader Jemantik Kelurahan Wonorejo mengungkapkan, biasanya warga mendapat edukasi terkait demam berdarah dari Puskesmas.

"Para kader juga rutin mengecek rumah warga, tapi memang banyak tanah kosong dan tambak jadi banyak potensi jentik nyamuk hidup," urainya, Senin (21/1/2019).

Untuk mengatasinya, biasanya warga melakukan kerja bakti tiga bulan sekali untuk membersihkan selokan atau jalan yang rusak.

Ruben Sanadi Rayu Osvaldo Haay Agar Tidak Tinggalkan Persebaya Surabaya

"Di lingkungan kami yang perkampungan memang cukup padat penduduk," urainya.

Hal serupa diungkapkan warga RT 7/RW 8, Titi Harsiwi.

Menurutnya, hampir setiap musim selalu ada demam berdarah, meskipun jumlahnya tidak banyak.

Karena sudah terbiasa, penanganan warga juga tergolong cepat saat melihat gejala demam berdarah.

"Warga cukup tahu tentang pencegahan demam berdarah, apalagi tentang kebersihan dan 3M. Tetapi memang masih saja sering kecolongan demam berdarah," katanya.

Kunjungan Kerja ke Surabaya, Wali Kota Cirebon: Bu Risma Mampu Menggerakkan ASN dengan Metodenya

Sekretaris lurah, Rudi Julianto mengungkapkan, karena rutin menjadi wilayah yang terkena demam berdarah, pihaknya terus memberi penyuluhan pada warga.

Baik dari Puskesmas maupun dari mahasiswa yang berniat memberikan edukasi dan inovasi baru menangani demam berdarah.

"Penyuluhan terus, sebulan sekali ngundang pihak Puskesmas. Terutama saat pertemuan kader PKK, meliputi seluruh RW," ujarnya.

Pelatih Kiper Persebaya Ingin Jadikan Miswar Saputra Kualitas Eropa Layaknya David de Gea dan Neuer

Komisi A DPRD Kota Surabaya Desak Pemkot segera Buat Perwali untuk Atur Dana Kelurahan

Ia menjelaskan, tahun 2017, Kelurahan Wonorejo sempat menjadi nomor dua terbanyak penderita demam berdarah se-Kecamatan Rungkut.

"Tak hanya di kampung, kadang juga terjadi di wilayah perumahan, karena mereka tertutup. Pihak Puskesmas mau fogging juga nggak mau. Kebanyakan terjadi di perumahan elit yang kurang dapat edukasi terkait demam berdarah," lanjutnya. (Surya/Sulvi Sofiana)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved