Antar Penumpang di Tengah Cuaca Buruk, Nahkoda Kapal Pelabuhan Tanglok Sampang Tak Naikkan Tarif
Warga yang ingin menuju Pulau Mandangin tak punya banyak pilihan kecuali menggunakan kapal penumpang pelabuhan Tanglok Jalan Dipenogoro Sampang
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Warga yang ingin menuju Pulau Mandangin tak punya banyak pilihan kecuali menggunakan kapal penumpang.
Hal ini tetap dilakukan meski kondisi laut saat ini berombak dengan angin kencang disertai hujan.
Aktifitas di pelabuhan Tanglok Jalan Dipenogoro Sampang tampak tetap ramai pada Kamis (24/1/2019).
Para awak kapal berteriak dengan lantang kepada penumpang untuk segera menaiki kapalnya.
(Ini Alasan Rencana Sistem Contraflow Belum Diterapkan di Proyek Underpass Karanglo Malang)
(Satgas Anti Mafia Bola Periksa Vigit Waluyo, Terungkap Modus Kecurangan yang Dilakukan Mafia Bola)
Beberapa penumpang menghampiri dan menaiki kapal angkutan umum tersebut.
Tak ketinggalan beberapa kuli panggul sedang menaikkan barang seperti sayur, beras, semen, dan sebagainya ke atas kapal.
Seorang nakoda kapal angkutan umum bernama Hasan mengatakan, cuaca akhir-akhir ini berombak besar kemudian sertai oleh hujan dan angin.
"Pernah kemarin di dermaga Mandangin ombak besar sehingga membuat cipratan air ombak yang membentur dermaga tampak besar. Cuaca tersebut biasanya akan terjadi sekitar pukul 13.00 atau selesai dzuhur," ujarnya.
Jika kondisi cuacanya buruk saat membawa penumpang, nahkoda asal Pulau Mandangin itu harus bekerja lebih keras.
Mereka memasang lebih banyak terpal untuk bagian atap kapal agar penumpang tidak terkena air hujan.
(Hadiri Deklarasi Jokma Jatim, KH Maruf Amin Dapat Cinderamata Wayang Kresna dan Puntodewo)
Setelah itu ia juga harus menenangkan jika ada penumpang yang histeris ketakutan karena kapal terombang ambing akibat ombak besar.
Meskipun bekerja lebih ekstra, Hasan mengaku tak menaikkan tarif menumpang.
Dia tetap menarik biaya Rp. 10.000 untuk penumpang dewasa, dan Rp 5000 untuk penumpang anak-anak.
Hal itu senada dengan yang dikatakan oleh nahkoda kapal angkutan umum lainnya, yaitu hamdani.
Ia mengatakan tidak pernah menaikkan harga jika cuman beralasan kondisi cuaca ataupun awak kapal yang lebih ektra bekerja.
"Kecuali naiknya harga BBM mas, jika faktor BBM baru saya naikkan," ujarnya dengan ekspresi tertawa kepada TribunMadura.com.
Reporter: TribunMadura.com, Hanggara Pratama
(5 Hari Kapal tak Beroperasi, Ratusan Penumpang ke Pulau Bawean Terlantar di Pelabuhan Gresik)
(Sinopsis Cinta Suci Episode Kamis, 24 Januari 2019, Marcel Bebas dari Tuduhan Pembunuhan)