Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dorong Perekonomian di Daerah, Banyuwangi Tingkatkan Layanan Bea Cukai

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang terus meningkat, kualitas layanan bea cukai turut ditingkatkan.

Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
SURYA/HAORRAHMAN
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Banyuwangi yang awalnya tipe pratama, meningkat menjadi tipe Madya Pabean C. Peningkatan tipe ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, Jumat (25/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang terus meningkat, kualitas layanan bea cukai turut ditingkatkan.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang awalnya tipe pratama, meningkat menjadi tipe Madya Pabean C.

Peningkatan tipe ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi.

“Kami sedang mendorong perekonomian di daerah dengan mengubah layanan bea dan cukai. Yang awalnya hanya berfungsi sebagai koleteral (pengumpul) bea dan cukai. Saat ini, paradigmanya kami ubah untuk membuat program yang memberikan pelayanan pada peningkatan perekonomian daerah,” ungkap Heru Pambudi, saat meresmikan gedung baru Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai menjadi Tipe Madya Pabean C, Jumat (25/1/2019).

Banyuwangi Lanjutkan Program Rekening Uang Saku Tiap Hari untuk Pelajar SD hingga SMA Sederajat

Kisah Legini yang Tubuhnya Sempat Terseret dan Terbenam Lumpur Saat Tanah Longsor Terjang Mojokerto

Heru Pambudi mengatakan, Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang diproyeksikan mengalami peningkatan ekonomi, mendapat perhatian dari Ditjen Bea dan Cukai.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas layanan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Banyuwangi.

“Selain itu, kami tidak hanya akan mendorong pencatatan nilai ekspor yang di Banyuwangi saja. Tapi, kita akan memberikan insentif fiskal bagi para pelaku usaha, baik industri maupun UMKM di Banyuwangi,” jelas Heru Pambudi.

Viral Video Buah Naga Dibuang ke Sungai di Banyuwangi karena Harga Terlalu Murah, Cek Faktanya

Bentuk insentif fiskal tersebut, lanjut Heru, dengan memberikan kebebasan untuk mengimpor bahan baku industri yang berkembang di Banyuwangi.

Dengan adanya insentif tersebut, diharapkan mampu menekan biaya produksi sehingga harganya mampu bersaing di tingkat dunia.

Dengan demikian, nilai ekspor dari Banyuwangi pun akan meningkat.

“Untuk bisa mendapat insentif fiskal, tinggal melakukan regestrasi dan permohonan izin di Kantor Bea Cukai Banyuwangi,” jelasnya.

PT KAI Daop 9 Jember Waspadai 18 Titik Rawan Banjir dan Longsor di Jalur Kereta Api

Minhyuk BTOB Pakai Piercing dan Ubah Penampilan untuk Tunjukkan Sisi Lainnya di Album HUTAZONE

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengharapkan, peningkatan layanan dari bea cukai tersebut, mampu mendorong pencatatan nilai ekspor di Banyuwangi.

Dia mengatakan, selama ini, banyak produk ekspor dari Banyuwangi yang tercatat di luar daerah, seperti Bali, Surabaya dan Jakarta, sehingga tidak memberikan dampak pada perekonomian daerah.

“Banyak barang-barang ekspor dari Banyuwangi yang justru tercatat di Bali, Surabaya dan Jakarta. Hal ini akhirnya tidak menggambarkan pertumbuhan ekonomi daerah. Sehingga daerah kurang mendapatkan manfaat dari hal tersebut,” ungkap Abdullah Azwar Anas.

Bersama PayTren, Banyuwangi Membuat Fintech Milik Daerah Bernama Osing Pay

Apalagi, lanjut Abdullah Azwar Anas, potensi ekspor di Banyuwangi bakal terus meningkat.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved