Dianggap sebagai Alat Agregasi Ikan, Menteri Susi Akan Menghancurkan Semua Rumpon di Laut Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti menegaskan segera menyapu semua rumpon yang dipasang di laut.
Penulis: David Yohanes | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti menegaskan segera menyapu semua rumpon yang dipasang di laut.
Terutama rumpon-rumpon yang ada di Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Hal ini diungkapkan Susi, saat berdialog dengan nelayan Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Senin (4/2/2019).
“Ini kesalahan fatal dalam menjaga ekosistem ikan agar terus ada dan banyak. Pemerintah maunya ikan terus ada dan banyak,” ujar Menteri Susi.
• Menteri Susi Berpesan Jangan Ada Reklamasi untuk Pelabuhan Perintis Trenggalek: Bukan Budaya Bahari
Menurut Menteri Susi, dulu memang susah menangkap ikan karena banyaknya ilegal fishing dengan kapal-kapal besar.
Namun kemudian presiden memerintahkannya untuk mengebom kapal-kapal maling ikan.
Sejak saat itu ikan jadi melimpah dan rumpon tidak lagi diperlukan.
Sebab rumpon justru termasuk Fish Aggregating Device (alat agregasi ikan).
• Susuri Laut, Susi Pudjiastuti dan Gus Ipin Lihat Pantai Mutiara Trenggalek dengan Paddle Pad
“Ikan itu seharus kawin dan beranak di pinggir. Karena ada rumpon ikannya bingung dan hanya di sekitar rumpon,” tutur Susi.
Akibatnya mencari ikan besar di sekitar pantai kini semakin susah.
Karena itu Menteri Susi berencana melakukan penghancuran rumpon besar-besaran bersama TNI AL dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Bahkan penghancuran rumpon di laut lepas ini juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Australia.
• Kunjungi Trenggalek, Menteri Susi Pudjiastuti Puji Pantai Prigi Sebagai Pelabuhan Alam Tercantik
“Itu yang gede-gede milik orang Jakarta akan saya sapu. Karena itu tidak berizin dan itu tidak boleh,” tegas Susi dan disambut sorak tepuk tangan para nelayan.
Menteri Susi mencontohkan nelayan Gorontalo yang sudah tidak menggunakan rumpon.
Hasil tangkapan mereka meningkat drastis. Di perairan tidak jauh dari pantai, para nelayan bisa menangkap tuna seberat 30 kilogram hingga 45 kilogram.
“Kalau pakai rumpon, baby tuna yang kena, bukan hanya. Karena itu kalian juga harus ikut bersuara,” ucap Susi kepada para nelayan.