Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ini Cara Kerja Admin Grup Facebook Komunitas Peduli Asli Malang Dalam Menanggulangi Berita Hoax

Belakangan ini, banyak masyarakat yang dibuat resah oleh kasus berita Hoax yang banyak beredar di media sosial (medsos).

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PANTAU MEDSOS - Seorang jurnalis memantau media sosial Facebook untuk melihat postingan warga di grup komunitas, Minggu (10/2/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Belakangan ini, banyak masyarakat yang dibuat resah oleh kasus berita Hoax yang banyak beredar di media sosial (medsos).

Tak jarang beberapa dari masyarakat malah membantu membagikan Hoax itu, tanpa mencari tahu benar tidaknya informasi yang telah dibagikan tersebut.

Hal ini membuat masyarakat lain yang menjadi korban imbas dari Hoax itu sendiri.

Menanggapi hal itu, SURYAMALANG.COM (Grup TribunJatim.com), berkesempatan langsung mewawancarai admin dari Grup Facebook Komunitas Peduli Asli Malang (KPM) mengenai tata cara dalam menanggulangi berita Hoax yang beredar.

Puncak HPN di Surabaya, Jokowi: Pers Harus Menjadi Penjernih Kegaduhan dan Pesimisme di Media Sosial

Ingatkan Bahaya Berita Hoaks di Media Sosial, Menkominfo Rudiantara : Itu Dosanya Dua Kali Lipat

Kumpulan Kartu Ucapan Imlek 2019 yang Bisa Dikirimkan Lewat Media Sosial, Ada Animasi Bergerak

Syafirullah El Muharram, satu di antara admin KPM menjelaskan, dalam menanggulangi berita Hoax, ia bersama admin yang lain bersepakat untuk melakukan gerakan aksi cepat tanggap.

Aksi cepat tanggap itu diartikan, kalau ada berita Hoax langsung dihapus oleh para admin.

"Kami setiap waktu selalu rajin untuk mengecek grup itu. Kini total, kami ada sekitar 10 pengurus. Jadi kami rutin bergantian untuk mengecek dan mengfilter berita Hoax dan informasi yang tidak penting," ucap Syarifullah saat dihubungi pada Minggu (10/2/2019).

Selain itu, pihaknya kini juga telah melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian seperti Polres Malang, Polres Batu dan Polres Malang Kota.

Hal itu dilakukan, agar setiap postingan yang dilakukan oleh anggota bisa dilihat juga oleh Polisi.

"Di luar teknis, kami telah bekerjasama dengan Kepolisian untuk mengurusi Grup Komunitas Peduli asli Malang ini. Kami juga sering melakukan kegiatan bersama mereka. Terakhir kami lakukan di Desember 2018 lalu," ujarnya.

Klub Sosialita Wanita Kaya Bikin Geger Media Sosial, Pria Penghibur Dijamu Hadiah Mewah Saat Ultah

Gagas Media Sosial Berbasis Ilmu Parenting, Tiga Mahasiswa UMM Sabet Juara

Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2019 yang Memotivasi, Bisa Dikirim Pada Teman Lewat Media Sosial

Syarifullah yang juga pendiri KPM ini mengaku, tujuannya mendirikan Komunitas Peduli asli Malang ini adalah bentuk kepedulian terhadap warga Malang Raya.

Ia menyebut, KPM ini sebagai corong dua sisi antara masyarakat dan pemerintah.

"Grup ini dibentuk pada 2014 lalu, selain sebagai wadah atau corong untuk masyarakat dan pemerintah, Grup ini juga mempunyai misi sosial," ujarnya.

Sementara itu Yoeni Achyar, satu di antara admin grup Komunitas Peduli asli Malang mengatakan, dirinya selalu mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memposting informasi ke KPM.

Hal itu dilakukan agar masyarakat bisa lebih bijak dan bisa melihat lebih dulu kebenaran informasi tersebut sebelum dibagikan ke grup.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved