Banyuwangi Masuk Nominasi Penerima Pengelolaan Sampah Modern dari Pemerintah Jerman
Apabila lolos, Banyuwangi akan memiliki tempat pengelolaan sampah akhir (TPA) modern berteknologi terkini.

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Jerman memasukkan Banyuwangi sebagai nominator penerima dana hibah pengelolaan sampah modern.
Apabila lolos, Banyuwangi akan memiliki tempat pengelolaan sampah akhir (TPA) modern berteknologi terkini.
Pembahasan rencana hibah itu dilakukan saat Tim Advance Solid Waste Management Programme for Selected Cities and Regencies in Indonesia (ASWM ERCI2), yang diwakili Senior Financial & Economic Expert, Edward David Woodward dan Financial & Economic Expert, Djaka Soeprijo bertemu Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, Rabu (13/2/2019).
• Sepanjang Tahun 2018, Mal Pelayanan Publik Banyuwangi Layani 218.345 Dokumen Warga
• Hamish Daud Posting Foto Pertama Bareng Buah Hati, Suami Raisa Juga Pamerkan Kado dari Para Artis
Djaka Soeprijo mengatakan, program ini memberikan hibah kepada daerah terpilih untuk membangun pengelolaan sampah bersistem Sanitary Landfill yang modern.
“Banyuwangi masuk seleksi, karena tidak lepas dari banyaknya kemajuan di kabupaten ini. Dari seleksi berbagai daerah di Indonesia, kini tinggal 6 kabupaten/kota. Sekarang adalah penilaian akhir untuk menentukan 4 kota/kabupaten yang akan menerima dana hibah total 150 juta euro,” terang Djaka.
Banyuwangi berhasil masuk enam besar karena dinilai memiliki sistem tata kelola pengelolaan sampah.
• Berkunjung ke Banyuwangi, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan Terpesona dengan Pulau Merah
• Minhyuk BTOB Wamil, Ini 12 Pesona Huta yang Bikin Fans Tak Bisa Berpaling
Banyuwangi juga telah menyediakan lahan untuk merealisasikan rencana perluasan tempat pembuahan sampah akhir (TPA) yang saat ini berada di wilayah Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro.
”Selain itu, untuk kriteria sosial masyarakat, Banyuwangi nilainya paling bagus dibanding daerah lain. Yakni adanya kesadaran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah,” ujar Djaka.
Untuk penilaian tahap akhir ini, kata Djaka, penilaiannya akan lebih detail, misalnya terkait kelengkapan sertifikasi lahan TPA dan sejauh mana komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program.
• Gelar Diskusi Publik di Banyuwangi, KPI Gali Aspirasi tentang Pengawasan Konten di Media Sosial
“Karena nantinya pengelolaan TPA tidak akan sama seperti yang sebelumnya. Tata kelola mulai pengangkatan sampah, pembuangan, sortir, pengolahan, pengompasan akan dilakukan dengan sistem yang tertata. Juga tidak menutup kemungkinan menggunakan teknologi untuk mengolah sampah menjadi energi,” bebernya.
-
Maksimalkan Penanganan, Banyuwangi Punya Gedung Baru Penanggulangan HIV/AIDS
-
Gelar Diskusi Publik di Banyuwangi, KPI Gali Aspirasi tentang Pengawasan Konten di Media Sosial
-
Nikmati Kualitas dan Keunikan Cokelat Glenmore Banyuwangi di Chocolate Run and Cycling
-
Betzy Alimanda, Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya yang Aktif di Berbagai Kegiatan Pendidikan
-
Tiket Promosi Pesawat Belum Dongkrak Penumpang di Bandara Banyuwangi