Simpati Kasus Kekerasan Seksual di SDN Kauman 3, Ratusan Pendemo Ngluruk Dindik Kota Malang
Simpati Kasus Kekerasan Seksual di SDN Kauman 3, Ratusan Pendemo Ngluruk Dindik Kota Malang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ratusan pendemo beraksi di halaman Dinas Pendidikan Kota Malang, Senin (18/3/2019).
Mereka bergabung dalam Aliansi Masyarakat Menolak Kekerasan Seksual.
Aksi ini dilatar belakangi adanya dugaan kekerasan seksual yang menimpa siswa SDN Kauman 3 Kota Malang.
• Finalisasi SNMPTN 2019, Siswa Sekolah di Malang Ada yang Berhasil Hingga Masih Berjuang
• Mahasiswa UB Malang Bikin Agrowbot Untuk Tingkatkan Produksi Cabai Merah, Begini Sistem Kerjanya
Mereka membawa sejumlah spanduk bertulis "Lawan Kekerasan Seksual, Love Is Free From Abuse, Guru Itu Mendidik Bukan Mencabuli"#Lindungi Anak.
Dalam aksinya, mereka meminta Zubaidah, Kadindik Kota Malang memberikan pernyataan terbuka di depan mereka.
Zubaidah terlihat ada di ruang kerjanya. Ia sempat mengintip dari jendela.
• Anggaran Dishub Hanya Rp 300 Juta, Banyak Fasilitas Rambu ke Tempat Wisata di Malang Tak Layak
"Keluar...keluar...," teriak mereka. Setelah itu, ia keluar. Ia menyatakan sudah memberikan sanksi kepada guru IM sesuai aturan ASN.
"Dia juga sudah tidak lagi jadi guru. Sekarang sedang kami proses memberhentikan tunjangan sertifikasinya," jelas Zubaidah kepada mereka.
Tuntutan pendemo agar oknum guru itu dipecat, katanya ada mekanismenya sendiri sebagai ASN.
Sementara untuk proses hukumnya juga sedang berjalan dengan adanya laporan dari walimurid ke Polres Malang Kota.
Dalam orasinya, Sri Wahyuningsih, Direktur WCC (Woman Crisis Centre) menyatakan aksinya sebagai bentuk keprihatinan.
"Saya juga punya tiga cucu yang masih SD. Ibu-ibu yang memiliki anak SD pasti juga khawatir. Betul tidak?" ujarnya.
Pada aksi itu, aliansi menuntut 10 hal yang disampaikan ke Kadindik Kota Malang.