Khofifah Indar Parawansa: 11 Kabupaten di Jatim Masih Ada Kasus Stunting, PKK Harus Ikut Bergerak
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Tim Penggerak PKK bisa ikut fokus menangani masalah stunting di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap Tim Penggerak PKK bisa ikut fokus menangani masalah stunting di Jawa Timur.
Menurut Khofifah, di Jawa Timur masih ada 11 kabupaten yang ditemukan masih mengalami kasus stunting.
"Stunting masih ada di 11 kabupaten, ibu PKK harus fokus juga di sini. Agar fokus dikoordinasikan ke OPD setempat dan OPD di pemprov, ini program nasional," kata Khofifah.
Menurutnya PKK memang memiliki sepuluh program yang harus dilakukan. Akan tetapi Khofifah meminta agar masing-masing daerah memiliki pruoritas tambahan.
(Bertemu Kapolda Jatim, Khofifah Bahas Keamanan Jatim Jelang Pemilu)
Khususnya untuk kasus-kasus yang terjadi di wilayahnya. Sebut saja Jombang, Daerah ini punya kasus kematian bayi terbanyak di Jawa TImur.
Lalu juga di Jember yang kasus angka kematian ibu tertinggi di Jatim.
Begitu juga di Bondowoso yang di Jatim merupakan daerah dengan kasus angka pernikahan dininya tertinggi.
Dengan begitu Khofifah berharap fokus ini menjadi strategi khusus dan difollow up untuk memberikan langkah intervensi.
"Lalu juga ada daerah dengan peringiriman TKW terbesar. Mulai Banyuwangi, Sampang, Trenggalek, Tulungagung, Blitar dan Kediri. Maka saya pesan soal pengawasan anaknya," tegasnya.
Jika orang tuanya bekerja di luar negeri, maka biasanya anaknya akan diasuh oleh nenek maupun kerabat samping.
Pada kondisi itu Khofifah ingin PKK bisa ikut mendampingi agar anak TKW bisa mendapatkan pendampingan.
Reporter: Surya/fatimatuz zahroh
(KOPMAS Sebut Minimnya Pengetahuan Soal Gizi dan Tumbuh Kembang Anak Jadi Penyebab Stunting)
(Ini Tiga Hal yang Menjadi Sorotan pada Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI di Jawa Timur)